Andakara Prastawa: Kasus Pengaturan Skor Cederai Basket Indonesia

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 24 Nov 2017, 22:00 WIB
Point guard Stapac Jakarta, Andakara Prastawa, menyayangkan kasus pengaturan skor di dunia basket Indonesia. (Bola.com/Reza Bachtiar)

Bola.com, Jakarta - Point guard Stapac Jakarta, Andakara Prastawa Dhyaksa, prihatin dengan kasus pengaturan skor yang melibatkan para pemain Siliwangi Bandung pada ajang IBL 2016-2017. Menurut dia, kasus tersebut mencederai sportivitas basket Indonesia.

Advertisement

Dunia basket Indonesia tercemar setelah terungkapnya kasus pengaturan skor yang melibatkan delapan pebasket plus satu ofisial dari Siliwangi Bandung. Para pemain yang terlibat adalah Ferdinand Damanik, Tri Wilopo, Gian Gumilar, Haritsa Harlusdityo, Untung Gendro Maryono, Fredy, Vinton Nolan Surawi, Robertus Riza Raharjo, dan Zulhilmi Fatturohman (ofisial).

"Sebelumnya saya belum pernah mendengar adanya kasus seperti ini di basket Indonesia. Terus terang saya kaget dan menyayangkan adanya kasus seperti ini," kata Prastawa ketika dihubungi Bola.com, Jumat (24/11/2017).

Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) melalui IBL sudah menjatuhkan sanksi berat terhadap oknum-oknum yang terlibat. Hukuman yang diberikan beragam mulai larangan dua tahun berkecimpung di dunia basket Indonesia sampai yang terberat dengan durasi lima tahun.

Prastawa menilai olahraga seharusnya menjadi wadah sportivitas, bukan tindakan negatif seperti itu. Pebasket yang sudah memperkuat Stapac Jakarta sejak 2011 itu berharap kasus pengaturan skor tidak terjadi lagi pada IBL 2017-2018.

"Semoga ke depan tak ada lagi hal-hal seperti ini. Olahraga kan salah satu nilai yang harus dijunjung adalah sportivitas, jadi kalau pertandingan sudah ada unsur seperti pengaturan skor sudah mencederai hal itu," kata Andakara Prastawa Dhyaksa.

Berita Terkait