Atalanta Minta Maaf Striker Dortmund Kena Pelecehan Rasial

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 24 Feb 2018, 07:23 WIB
Michy Batshuayi (kuning) mendapat perlakukan rasis dar pendukung Atalanta. (Vincenzo PINTO/AFP)

Jakarta Isu rasisme kembali menyerang sepak bola Italia. Terkini, penyerang Borussia Dortmund, Michy Batshuayi yang menjadi korbannya.

Pada pertandingan leg kedua babak 32 besar Liga Europa antara Borussia Dortmund melawan tuan rumah Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Jumat (23/2/2018) dinihari WIB, Batshuayi mendapat perlakukan rasis dari pendukung tuan rumah. Tindakan rasisme tersebut berbentuk teriakan serta ejekan yang ditunjukkan kepada Batshuayi.

Advertisement

Selepas pertandingan, kubu Atalanta mengutarakan permintaan maaf untuk Batshuayi. Meski begitu, Presiden Atalanta, Antonio Percassi mengatakan bahwa dirinya tidak mendengar secara jelas ejekan terhadap pemain anyar Borussia Dortmund itu.

"Jujur, saya tidak mendengarnya. Tapi kalau itu benar terjadi, saya akan sangat sedih," ujar Percassi dinukil dari Football Italia.

"Saya benar-benar meminta maaf kepada Batshuayi. Kejadian ini seharusnya tidak pernah terjadi," katanya menambahkan.

2 dari 3 halaman

Balasan Batshuayi

Batshuayi memebalas ejekan rasial suporter Atalantan. (doc. Borussia Dortmund)

Pada pertandingan itu, Dortmund berhasil menahan imbang 1-1 Atalanta. Dengan begitu, Dortmund melangkah ke babak 16 besar Liga Europa setelah unggul 4-3 secara agregat.

Selepas pertandingan, Batshuayi meluapkan unek-uneknya setelah mendapat teriakan rasis dari pendukung Atalanta. Mantan pemain Marseille ini membalas sambutan negatif pendukung tuan rumah dengan ejekan berkelas.

“Tahun 2018 dan masih ada suara rasis di tribun. Apakah ini benar? Saya berharap Anda (pendukung Atalanta) bersenang-senang menonton Liga Europa,” tutur Batshuayi.

3 dari 3 halaman

Bukan Kali Pertama

Pelakukan rasis dari pendukung Atalanta kepada pemain lawan bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, bek Napoli, Kalidou Koulibaly pernah merasakan penghinaan tersebut pada Januari 2018

Pendukung Atalanta menyanyikan lagu rasis kepada Koulibaly. Buntutnya, Atalanta dihukum oleh FIGC untuk menutup tribun selatan Atleti Azzurri d'Italia yang menjadi sumber utama perlakukan rasis tersebut.

Sumber: Liputan6.com

Berita Terkait