AC Milan Kaget dengan Keputusan UEFA

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 23 Mei 2018, 20:32 WIB
AC Milan (AP Photo/Antonio Calanni)

Jakarta AC Milan terkejut dengan keputusan UEFA soal utang klub. CEO AC Milan, Marco Fassone sangat heran dengan keputusan UEFA yang mana mewajibkan klubnya membayar utang paling lambat Oktober tahun ini.

"Seperti yang bisa Anda bayangkan, keputusan itu membuat kami terkejut dan sedikit menyedihkan karena saya jelas berharap UEFA menawarkan sebuah persetujuan," kata Fassone seperti dilansir Football Italia.

Advertisement

UEFA baru saja mengeluarkan pernyataan resmi terkait utang-utang AC Milan. Dalam pernyataannya, UEFA mengatakan AC Milan telah melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).

"Komite Investigasi sebagai bagian dari Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB) telah memutuskan, klub Italia AC Milan masuk ke Bagian Pengadilan CFCB karena melanggar peraturan FFP, terutama soal keseimbangan neraca keuangan yang dibutuhkan," tulis pernyataan resmi UEFA.

Akibat dari keputusan ini, UEFA mengharuskan AC Milan membayar utang senilai 380 juta euro atau Rp 6,3 triliun kepada Elliot Management. Utang tersebut bakal jatuh tempo Oktober tahun ini.

2 dari 3 halaman

Membela Diri

CEO AC Milan, Marco Fassone (kiri),(Twitter)

Fassone mengatakan, AC Milan akan membela diri terhadap keputusan ini. Fassone menilai, pihak klub punya alasan untuk melakukan pembelaan.

Menurutnya, AC Milan yang kini dimiliki Yong Hong Li tidak bisa menanggung beban kesalahan klub yang dibuat pemilik sebelumnya. "Kami akan membawa data ke badan UEFA dan menegaskan bahwa Milan hari ini harus membayar kesalahan tahun 2014 hingga 2017, ketika pemiliknya sama sekali berbeda," kata Fassone.

"Kami menjalankan klub ini dengan sangat sehat dan seimbang. Jadi kami sebetulnya sangat berharap UEFA menawarkan solusi. Jelas, saya sangat kecewa," ujar Fassonem menambahkan.

3 dari 3 halaman

Berisiko untuk Klub

Lebih lanjut, Fassone mengatakan keuangan AC Milan bisa terancam jika klub diharuskan membayar 380 juta euro pada Oktober tahun ini.

"UEFA mengatakan bahwa pemilik dan bukan klub, tidak merestrukturisasi hutang dengan Elliot adalah mengancam masa depan klub setelah Oktober 2018," kata Fassone.

Sumber Liputan6.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Berita Terkait