Kerap Ejek Marquez, Penggemar Valentino Rossi Dinasihati Mantan Pembalap

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 17 Okt 2018, 23:15 WIB
Ilustrasi pendukung pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi di seri MotoGP. (Marca)

Jakarta - Persaingan antara Valentino Rossi dan Marc Marquez tak hanya terjadi di lintasan MotoGP. Persaingan tersebut pun sudah merembet ke penggemar. Fans kedua kubu sampai kerap saling melakukan serangan verbal.

Marquez dan Rossi dikenal sebagai pembalap MotoGP yang paling sering terlibat perselisihan. Keduanya selalu memiliki berbeda pandangan, terlebih setelah insiden yang terjadi pada musim 2015.

Advertisement

Meski sempat berdamai, keduanya kembali berseteru menyusul senggolan yang dilakukan Marquez, pembalap Repsol Honda, kepada Rossi, rider Movistar Yamaha, pada MotoGP Argentina 2018. Insiden tersebut pun membuat hubungannya kembali panas.

Karenanya, tak heran jika Marquez kembali mendapat perlakuan tak menyenangkan dari pendukung Rossi setiap seri di MotoGP digelar. Ejekan pun kerap didapat meski saat The Baby Alien sedang merayakan kemenangan. Freddie Spencer yang menjuarai kelas 500cc pada musim 1983 dan 1985 pun ikut angkat bicara.

"Mereka adalah dua kepribadian yang berbeda. Apa yang terjadi di Argentina adalah ketidakberuntungan. Dan apa yang terjadi dengan fans juga memalukan. Ini olahraga yang memiliki banyak rasa hormat," ujar Spencer, dikutip Tuttomotoriweb.

"Hal yang sama terjadi pada saya dan Kenny Roberts. Saya memahami konflik itu. Marquez mencoba menjabat tangannya, tapi Valentino tak tertarik. Namun, mereka harus berpikir soal olahraga. Tak ada yang harus bersiul," ia menambahkan.

Marquez sendiri sempat menyatakan bahwa dirinya tak nyaman mendapat perlakuan seperti itu dari fans The Doctor. Ia meminta kepada fans untuk menghargai perjuangannya yang mempertaruhkan nyawa di atas lintasan dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam.

"Kenny dan saya juga terlibat konflik, tapi sangat menghormati. Saya tak pernah ingin penggemar saya bersiul kepada Kenny dan Kenny pun sebaliknya. Kami berharap itu tak akan terjadi lagi," Spencer mengakhiri percakapan.