5 Alasan Aneh Jurgen Klopp saat Klubnya Mulai Oleng di Persaingan Atas Liga Inggris

Jurgen Klopp agaknya pusing tujuh keliling melihat performa Liverpool yang turun naik bak yoyo.

BolaCom | Ario YosiaDiterbitkan 27 Februari 2019, 11:00 WIB
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, memberikan instruksi saat melawan Arsenal pada laga Premier League di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (29/12). Liverpool menang 5-1 atas Arsenal. (AP/Rui Veira)

Bola.com, Jakarta - Jurgen Klopp mampu menyulap Liverpool menjadi tim yang disegani di Premier League. The Reds dua musim terakhir selalu meramaikan persaingan juara.

Bahkan Liverpool saat ini sedang diperhitungkan sebagai kandidat kuat untuk menjuarai Premier League. Jordan Henderson dkksedang terlibat persaingan sengit dengan Manchester City.

Advertisement

Liverpool saat ini sedang unggul satu poin dari City di puncak klasemen sementara Premier League setelah menjalani 27 pertandingan. Hal itu tentu saja berkat tangan dingin Klopp sejauh ini.

Meskipun begitu, Klopp juga dikenal sebagai manajer yang unik. Ia terkadang juga dikenal sering membuat alasan menyedihkan setiap kali Liverpool kalah atau seri.

Berikut ini lima alasan konyol yang dibuat Jurgen Klopp setelah Liverpool menuai hasil yang buruk seperti dilansir Fox Sports Asia.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.


Rumput Kering

Pelatih Liverpool Juergen Klopp (kiri) cekcok dengan pelatih Bayern Munchen Niko Kovac (kanan) selama pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Anfield, Liverpool, Inggris, Selasa (19/2). Pertandingan berakhir 0-0. (AP Photo/Dave Thompson)

Rumput kering sepertinya menjadi musuh besar manajer Liverpool, Jurgen Klopp. Setelah gagal menang melawan Southampton pada 2017 di Anfield, mantan manajer Borussia Dortmund itu mengklaim bahwa rumput kering membuatnya timnya sangat sulit untuk menciptakan peluang.

"Hari ini, saya tahu tidak ada yang mau mendengarnya tetapi saya cukup berani untuk mengatakannya, lapangannya benar-benar kering.

"Kami sudah mengguyurnya dengan air, tetapi setelah 15 menit itu benar-benar kering, angin, itu sulit."

Ini bukan pertama kalinya Klopp menyalahkan rumput ketika Liverpool gagal meraih kemenangan. Manajer Jerman itu menyalahkan rumput setelah Liverpool gagal mengalahkan Bury pada 2018.

Pada tahun yang sama, Klopp menyebut alasan serupa ketika Liverpool gagal mengalahkan West Brom di Hawthorn.


Angin

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp menginstruksikan gelandang Jordan Henderson selama bertanding melawan Manchester City pada lanjutan Liga Inggris di stadion Etihad (3/1). City berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 2-1. (AFP Photo/Oli Scarff)

Angin juga menjadi kambing hitam Klopp atas kegagalan Liverpool. Hal itu terjadi setelah mereka menelan kekalahan dari Southampton di semifinal Piala EFL. Setelah pertandingan, Klopp menyalahkan angin sehingga Liverpool tidak bisa bermain sebaik mungkin.

Mungkin dia lupa kalau angin berhembus sama untuk kedua tim.

"Saya mengatakan beberapa kali ketika saya datang ke sini tentang angin dan semua orang tertawa, tetapi hari ini benar-benar sulit, sangat sulit bermain sepak bola dengan angin seperti ini."

Ketidaksukaannya dengan angin juga terjadi pada tahun 2015 ketika Klopp mengklaim bahwa cuaca berangin di Inggris menghambat filosofi sepakbola yang mengalir bebas.


Penyiar Televisi

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, tampak kecewa usai ditaklukkan Wolverhampton Wanderers pada laga Piala FA di Stadion Molineux, Senin (7/1). Liverpool takluk 1-2 dari Wolverhampton Wanderers. (AP/Rui Vieira)

Ya, ini pernah terjadi. Jurgen Klopp pernah menggunakan alasan penyiar televisi karena menghalangi timnya. Ini terjadi di Piala FA ketika Liverpool kalah dari West Brom tahun lalu.

Klopp menyalahkan BT Sport karena tidak mengizinkan wasit menambah waktu injury time.

“Yang saya dengar adalah waktu tambahan yang sebenarnya di babak pertama seharusnya 10 menit. Itu hanya empat menit. Saya mendengar bahwa televisi mengatakan itu tidak lebih dari empat menit."


Salju

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp berdiskusi dengan para wasit usai pertandingan melawan West Ham United pada lanjutan Liga Inggris di The London Stadium (4/2). Liverpool mengoleksi poin 62, hanya unggul tiga poin dari City. (AFP Photo/Glyn Kirk)

Yang ini belum lama terjadi dan Klopp tidak sungkan menyalahkan salju atas kegagalan timnya. Setelah gagal mengalahkan Leicester bulan lalu, ia menyatakan bahwa salju mengganggu irama permainan timnya dan membuat hidup mereka sengsara.

"Anda lihat bola tidak menggelinding dengan baik," kata Klopp. "Jika Anda menguasai bola cukup banyak selama 70 hingga 80 persen dari waktu itu membuat hidup benar-benar tidak nyaman."


Cedera Lawan

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, tak menduga timnya bisa mengoleksi 60 poin hingga ke-23 Premier League musim ini. (AFP/Paul Ellis)

Klopp juga pernah menggunakan masalah cedera tim lawan atas kegagalan timnya untuk meraih kemenangan.

Itu terjadi saat Liverpool bermain imbang melawan Manchester United kemarin. Manajer Jerman itu mengklaim masalah cedera yang dialami United pada babak pertama menyebabkan gangguan pada ritme permainan.

"Jika kami melanjutkan seperti kami memulai pertandingan kami bisa menang tetapi kami kehilangan ritme karena cedera," katanya.

Dalam pertandingan di Old Trafford tersebut, ada empat pergantian pemain yang terjadi di babak pertama dan tiga di antaranya dilakukan oleh Manchester United.

Sumber: Bola.net