Eksklusif: Djadjang Nurdjaman Dipecat Persebaya Setelah Turun dari Bus

oleh Aditya Wany diperbarui 11 Agu 2019, 12:45 WIB
Djadjang Nurdjaman, pelatih Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya benar-benar membuat keputusan cepat soal pemecatan pelatih Djadjang Nurdjaman. Kabar itu telah beredar luas sejak Sabtu malam (10/8/2019) setelah situs resmi klub mengumumkannya.

Pengumuman itu hanya berselang beberapa jam setelah Persebaya melakoni laga pekan ke-13 Shopee Liga 1 2019 kontra Madura United. Di laga itu, tim Bajul Ijo menelan hasil seri 2-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu sore.

Advertisement

Hasil itulah yang membuat Persebaya memutus kontrak pelatih yang karib disapa Djanur itu. Sebelumnya, Djanur telah menjadi sasaran amarah suporter dan mendapat ultimatum dari manajemen dengan rentetan hasil buruk Persebaya. 

Setelah pertandingan, bus rombongan Persebaya yang berisi pemain, jajaran pelatih, hingga keluarga pemain diadang oleh Bonek. Bus tersebutlah yang menjadi saksi bisu pemecatan Djanur pada Sabtu malam.

“Saya turun dari bus langsung disampaikan oleh manajer (bahwa diberhentikan dari Persebaya,” kata Djanur kepada Bola.com, Minggu pagi (11/8/2019).

Kabar ini terbilang mengejutkan mengingat Persebaya Surabaya tidak kalah melawan Madura United. Sebelum pertandingan juga tidak muncul tanda-tanda bahwa Djanur bakal dipecat jika gagal menang lagi.

2 dari 2 halaman

Ultimatum 2 Kali

Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, tengah memberikan instruksi dalam sesi latihan. (Bola.com/Aditya Wany)

Djanur sudah dua kali mendapat ultimatum dari manejemen setelah rentetan hasil negatif beberapa laga gagal menang. Beruntung, dua kali dia lolos dari lubang jarum dengan membawa Persebaya bangkit meraih kemenangan.

“Saya juga mohon maaf dan terima kasih atas kerja sama selama ini. Saya langsung pulang ke Bandung hari ini,” imbuh pelatih berusia 60 tahun itu. 

Sebenarnya, pertanda ini terlihat saat Djanur bersama stoper Andri Muliadi menjalani konferensi pers setelah pertandingan. Selama memberi pernyataan, mata Djanur terlihat merah dan beberapa kali memilih menunduk. Andri juga sempat terisak menahan tangis.

Berita Terkait