Pengurus Pusat The Jakmania Akan Mencari Pelaku Perusakan Mobil Pelatih Persija

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 11 Agu 2019, 18:15 WIB
Aksi suporter Persija, The Jakmania saat memberi dukungan kepada tim kesayangan mereka menghadapi Persib dalam laga pekan kedelapan Shopee Liga 1 2019 di SUGBK, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Pendukung Persib, Bobotoh, dilarang datang ke SUGBK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bola.com, Jakarta - Mobil pelatih Persija Jakarta, Julio Banuelos, diduga dirusak oknum suporter, The Jakmania, setelah pertandingan pekan ke-13 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (10/8/2019).

Oknum The Jakmania tersebut diduga kesal lantaran Banuelos masih gagal mengeluarkan Persija Jakarta dari jurang degradasi. Terlebih, hasil 1-1 melawan Bhayangkara FC adalah raihan imbang yang ketiga kalinya secara beruntun bagi tim ibu kota ketika bermain di kandang.

Advertisement

"Iya benar (ada perusakan terhadap mobil Banuelos). Sudah kelewatan ini. Tidak ada suporter yang ingin menyakiti timnya sendiri," ujar Diky Budi Ramadhan, Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) The Jakmania, kepada Bola.com, Minggu (11/8/2019).

Menurut informasi yang diterimanya, Diky mengatakan, mobil Banuelos menjadi bulan-bulanan oknum suporter saat berusaha meninggalkan Stadion Patriot. Kebetulan ketika itu, sekumpulan massa The Jakmania masih belum pulang lantaran menunggu bus yang mengangkut Ismed Sofyan dkk. keluar dari stadion.

"Kabarnya saat mobil keluar Stadion Patriot. Jelas akan kami tindak tegas," kata Diky.

Sebelum kabar rusaknya mobil Banuelos beredar, The Jakmania sempat berdemo saat skuat Persija Jakarta beranjak pulang. Bus yang ditumpangi tim berjulukan Macan Kemayoran ini sempat diadang sejumlah suporter.

2 dari 2 halaman

Kritik yang Kebablasan

Kendaraan yang diduga mobil pelatih Persija, Julio Banuelos. (Istimewa)

Diky menerangkan PP The Jakmania tidak akan tinggal diam dengan kejadian ini. Pihaknya bakal mencari pelaku perusakan terhadap mobil tersebut.

"Kami akan cari tahu siapa yang melakukan perusakan itu, karena tidak begitu caranya (memprotes)," imbuh Diky.

"Hal yang kebablasan. Kritik emosi bukan seperti itu caranya. The Jakmania harusnya lebih pintar," tuturnya.