PSIM Menuai Banyak Pelajaran di Trofeo Hamengkubuwono X 2019

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 08 Sep 2019, 22:30 WIB
Pemain anyar PSIM Yogyakarta, Muhammad Al Amin Syukur Fisabillah (biru), berduel melawan pemain Bali United di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu (8/9/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Bola.com, Yogyakarta - PSIM Yogyakarta gagal memenangi turnamen segitiga bertajuk Piala Hamengkubuwono X 2019 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Minggu (8/9/2019). Anak asuh Aji Santoso harus puas di peringkat kedua.

Cristian Gonzales mengawali pertandingan di turnamen ini dengan baik, yakni menang melalui drama adu penalti atas Bali United 4-3. Kedua tim bermain sama kuat tanpa gol selama 45 menit. Kemenangan ini membuat PSIM Yogyakarta memiliki nilai dua.

Advertisement

Sayangnya, PSIM harus mengakui kekalahan cukup telak 1-4 dari Timnas Indonesia U-22 yang keluar sebagai juaranya. Empat gol Timnas Indonesia yang dicetak Bagas Adi Nugroho serta hattrick M Rafli, hanya sanggup dibalas sebiji gol oleh eksekusi penalti Aditya Putra Dewa.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Aji Santoso tetap mengapresiasi perjuangan para pemainnya di turnamen ini. Sejak awal dirinya tidak terfokus kepada hasil akhir, namun progres skuatnya terutama dengan kehadiran pemain baru.

"Pertandingan yang sangat bagus untuk perkembangan tim PSIM. Dua tim lawan punya keunggulan masing-masing. Selain itu, kami bisa mencari komposisi terbaik untuk laga melawan PSBS Biak pada 15 September," kata Aji Santoso usai Trofeo Hamengkubuwono X, Minggu (8/9/2019).

"Banyak pelajaran yang kami dapat, terutama saat lawan Timnas Indonesia U-22. Mereka pemain muda pilihan, memiliki kecepatan, cukup kuat dengan visi bola yang bagus. Pemain kami tidak cepat memberikan perlawanan," ujar pelatih PSIM Yogyakarta itu.

 

2 dari 2 halaman

Apresiasi Pemain Anyar

Aji Santoso mengapresiasi para pemain baru yang diturunkan dalam Trofeo ini. Seperti Aldaier Makatindu, Muhammad Al Amin Syukur Fisabillah, dan Aji Bayu Putra. Aji mengakui mereka mempunyai prospek cerah di skuat PSIM Yogyakarta untuk mengarungi kompetisi Liga 2.

“Sabil cukup prospek bersama tim. Mereka baru beberapa kali latihan, masih wajar ada kesalahan-kesalahan di awal. Tentu ada beberapa hal yang perlu dievaluasi sebelum kembali ke kompetisi," tutur pelatih asal Malang.

Sementara bek kiri sekaligus kapten tim, Aditya Putra Dewa, menyoroti perbaikan kekurangan untuk kompetisi Liga 2. Dia mengakui timnya mendapatkan pelajaran penting dari timnas dan Bali United.

"Menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi PSIM. Kami jadi lebih tahu di mana kekurangan yang harus segera dibenahi," kata mantan pemain PSS Sleman ini.

Berita Terkait