4 Cara Jitu Manchester United untuk Menggebuk Arsenal

oleh Ario Yosia diperbarui 28 Sep 2019, 10:30 WIB
Gelandang Manchester United, Daniel James (kedua kanan) berselebrasi dengan rekannya usai mencetak gol ke gawang Chelsea pada pertandingan Liga Inggris di Old Trafford (11/8/2019). MU menang telak 4-0 atas Chelsea. (AFP Photo/Oli Scarff)

Bola.com, Jakarta - Manchester United kembali mendapatkan lawan sulit ketika dijamu Arsenal pada pekan ketujuh Premier League 2019-20, di Stadion Old Trafford, Selasa (1/10/2019) pagi. Arsenal merupakan salah satu rival terberat Setan Merah dari era 90-an akhir hingga 2000-an awal.

Saat ini, Manchester United tercecer di posisi kedelapan dengan raihan delapan poin dari enam pertandingan. Ditambah hasil imbang yang diraih The Red Devils dari Rochdale di Piala Liga pada pertengahan pekan kemarin memperburuk suasana di ruang ganti

Advertisement

Solskjaer belum memiliki cara yang tepat dalam menerapkan permainan di lapangan. Penerapan strategi pelatih asal Norwegia tersebut dinilai terlalu monoton dan mudah ditebak lawan.

Lantas, masih adakah kesempatan Manchester United untuk mengalahkan Arsenal? Berikut empat hal yang perlu dilakukan Ole kala menghadapi Arsenal selasa nanti yang disadur dari Manchester Evening News:

2 dari 5 halaman

Memainkan Tuanzebe

Bek Manchester United (MU) Axel Tuanzebe (kanan) menghadapi Perth Glory pada laga uji coba di Optus Stadium, Sabtu (13/7/2019). (Twitter ManUtd)

Pertahanan Manchester United menjadi sorotan pada beberapa pekan terakhir. Manchester United selalu kebobolan dalam tiga laga terakhir. Duel Victor Lindelof dan Harry Maguire dinilai kurang padu dalam membahu pertahanan.

Sementara itu, bek muda yang musim lalu dipinjamkan ke Aston Villa, Axel Tuanzebe, tampil menawan menjaga pertahanan Manchester United di partai Liga Europa dan Piala Liga. Bek muda tersebut mampu berduel dalam perebutan bola dan cepat dalam mengejar bola. Memasangkan Tuanzebe sejak menit awal dapat menjadi solusi Manchester United dalam meminimalisir kebobolan.

3 dari 5 halaman

Menaruh Marcus Rojo sebagai bek kiri

Marcos Rojo (AFP/Oli Scarff)

Posisi pertahanan sebelah kiri Manchester United sedang goyah setelah Luke Shaw dibekap cedera. Sementara pos tersebut diisi oleh Ashley Young yang tampil tidak terlalu baik.

Ole mendapatkan dua opsi alternatif setelah menurunkan Marcos Rojo dan Brandon Williams pada partai Liga Europa dan Piala Liga. Marcos Rojo yang ditempatkan di pos bek kiri pada partai Liga Europa mampu memberikan rasa aman bagi pertahanan Manchester United.

Sedangkan Brandon Williams yang menepati posisi bek kiri saat Setan Merah menyingkirkan Rochdale masih belum menampilkan penampilan yang baik. Bek muda Manchester United tersebut masih belum dapat menempatkan posisi dengan benar dan kerap kehilangan bola.

 

4 dari 5 halaman

Mengubah Formasi

Pemain Manchester United Nemanja Matic (kiri) dan Ricardo Pereira Leicester City berebut bola saat bertanding pada laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (14/9/2019). MU menang atas Leicester. (Martin Rickett/PA via AP)

Manchester United tampil baik ketika menggunakan formasi 4-3-3 yang dapat dimodifikasi menjadi 4-2-3-1. Dalam penerapan formasi ini, Setan Merah harus memiliki pemain tengah yang berkualitas.

Menempatkan Paul Pogba sebagai gelandang serang dapat memberikan kreativitas dalam serangan Manchester United. Di posisi gelandang bertahan, Solskjaer dapat menempatkan Fred, Scott McTominay atau Nemanja Matic untuk memutus serangan Arsenal di lini tengah. Perubahan formasi harus selalu dilakukan agar permainan Manchester United tidak mudah terbaca oleh tim lawan.

 

5 dari 5 halaman

Memainkan Mason Greenwood sejak menit pertama

Pemain Manchester United Mason Greenwood melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Astana pada laga pertama Grup L Liga Europa di Old Trafford, Manchester, Inggris Kamis (19/9/2019). Manchester United menang 1-0 atas Astana. (AP Photo/Dave Thompson)

Di tengah krisis lini depan Manchester United, Ole masih memiliki seorang bomber muda yang selalu mencetak gol pada laga terakhir ketika dia dimainkan. Dia adalah Mason Greenwood, bomber muda asli Inggris berusia 17 tahun.

Greenwood memiliki dua kaki yang sama bagusnya. Bomber muda Inggris tersebut mampu membuat gerakan tipu ketika ingin melewati lawan. Kemampuannya menggiring si kulit bundar dari kedua sisi serangan tidak perlu dipertanyakan lagi.

Kini keputusan ada ditangan Ole, mau menurunkan Greenwood sejak menit awal atau membiarkan Manchester United bermain tanpa penyerang. (Tegar Juel)

Sumber: Manchester Evening News