Milomir Seslija Akui Arema Tanpa Organisasi Permainan Saat Kalah Telak dari PSM

oleh Iwan Setiawan diperbarui 17 Okt 2019, 08:15 WIB
Pelatih Arema FC, Milomir Seslija, memperhatikan timnya saat menggelar sesi latihan di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (2/8). Jelang hadapi Persija, skuat Arema jajal Stadion GBK. (Bola.com/YoppyRenato)

Bola.com, Makassar - Arema FC harus menelan kekalahan paling telak dalam perjalanan mereka di Shopee Liga 1 2019. Singo Edan kalah 2-6 dari PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Mattoangin, Rabu (16/10/2019) malam.

Kekalahan ini jadi tamparan keras untuk tim berjuluk Singo Edan tersebut. Padahal mereka mengaku datang ke Makassar untuk meraih kemenangan. Tapi, hasilnya justru menjadi bulan-bulanan.

Advertisement

Pelatih Arema, Milomir Seslija, mengaku timnya mengawali pertandingan dengan buruk. Pada babak pertama mereka sudah kemasukan tiga gol yang tidak penting, karena semua proses gol bermula dari kesalahan pemain Arema sendiri.

Gol tersebut dicetak Ferdinand Sinaga, Rizky Pelly dan penalti Marc Klok. Sementara Arema hanya membalas satu gol lewat Dedik Setiawan.

“Kami seperti membuat PSM menang lebih mudah. Ini permainan Arema yang tidak seperti biasanya. Organisasi tim kami buruk sehingga skema tidak bisa berjalan,” jelas Milo.

Pada babak kedua kondisinya tak jauh berbeda. PSM menambah tiga gol lewat Ferdinand Sinaga, Ezra Walian dan Wiljan Pluim. Arema hanya mencetak gol hiburan lewat Ricky Kayame.

Pemain Arema lebih banyak kehilangan bola dan bermain individu. Sementara PSM lebih kolektif ditambah kembalinya Wiljan Pluim yang jadi motor serangan.

“Kami juga banyak membuang peluang. Makan Konate beberapa kali dapat kesempatan pada babak pertama tapi tidak menjadi gol. Sedangkan Dedik yang mencetak gol di babak pertama harus keluar karena cedera. Ditambah lagi ada lima pemain di posisi penting yang tidak bisa turun di laga ini,” keluh pelatih Arema itu.

 

2 dari 2 halaman

Arema Dihukum PSM

Seperti diketahui, Arema kehilangan dua pemain belakang Hamka Hamzah dan Agil Munawar karena cedera. Sedangkan tiga pemain lain seperti M. Rafli, Dendi Santoso dan Hanif Sjahbandi baru kembali setelah memperkuat timnas Indonesia.

“Memang sulit menemukan pemain pengganti seperti Hamka dan yang lainnya. Tapi, disamping itu, banyaknya kesalahan yang dilakukan ketika melawan tim seperti PSM, kami dihukum dengan kekalahan seperti ini,” tegasnya.

Milo menambahkan PSM juga bermain lebih semangat karena mereka ingin membalas kekalahan sebelumnya dari Arema di Stadion Kanjuruhan dua pekan silam, tepatnya 2 Oktober 2019.

“Kami ingin menampilkan sepak bola seperti gaya Barcelona dalam laga ini, tapi tidak bisa tampak. PSM memang pantas menang di laga ini,” imbuh pelatih berusia 56 tahun ini. 

Berita Terkait