Sriwijaya FC Ingin Liga 2 Memakai Pemain Asing

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 24 Jan 2020, 18:45 WIB
Dua pemain Sriwijaya FC, Alberto Goncalves (kiri) dan Hilton Moreira terdiam saat laga melawan Persija dihentikan akibat kericuhan suporter Persija dengan petugas kepolisian di Stadion GBK Jakarta, Jumat (24/6/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bola.com, Jakarta - Sejak regulasi pemain asing untuk Liga 2 dihapus pada 2017, praktis kemeriahan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu berkurang. Hal itu juga dialami Sriwijaya FC. Mereka mengusulkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membuat suatu terobosan.

Terobosan yang dimaksud bukan barang baru. Sriwijaya FC ingin regulasi Liga 2 musim depan memberbolehkan peserta memakai pemain asing. Tak muluk-muluk, tim berjulukan Laskar Wong Kito tersebut hanya menyarankan penggunaan satu wajah impor.

Advertisement

"Sejak kami turun kasta ke Liga 2 pada 2019. Auranya berbeda jauh dibanding Liga 1, termasuk aura penonton dan lain-lain. Jumlah penonton kami pun berkurang. Musim lalu hanya sekitar 300-400 penonton," ujar Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku manajemen klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid ketika dihubungi Bola.com, Jumat (24/1/2020).

"Satu di antara faktornya itu tadi, ketidakhadiran pemain asing. Ada lagi faktor karena bermain di tengah pekan. Faktor daya pemikat kompetisi itu apa? Padahal status kompetisi Liga 2 itu profesional."

"Itu saja alasan kami. Sederhana. Kami hanya mengusulkan penggunaan satu pemain asing. Itu tidak akan berpengaruh terhadap keberadaan pemain lokal," imbuh Faisal.

Saat menggugurkan regulasi pemain asing untuk Liga 2 pada 2017, alasan PT LIB saat itu agar klub dapat memberdayakan personel lokal. Aturan itu pun bertahan hingga saat ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Membayar Gaji Pemain Asing

Para pemain bintang Sriwijaya FC dipastikan akan meramaikan Piala Indonesia (Dok. Instagram @sriwijayafc.id / Nefri Inge)

Meski begitu, tidak semua klub Liga 2 sanggup mendatangkan pemain asing. Persoalan utamanya ialah nilai kontrak yang pasti tergolong besar untuk operasional tim.

"Paling tidak, kontestan Liga 2 marasakan atmosfer bagaimana klub bisa merekrut pemain asing. Mungkin untuk nilai kontraknya, nanti diatur dalam regulasi PT LIB," imbuh Mursyid.

Berita Terkait