Kemenpora Kembali Kucurkan Bantuan Dana Guna Keperluan Olimpiade Tokyo 2020

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 29 Feb 2020, 13:30 WIB
Menpora Zainudin Amali hadir pada penandatangan MoU pemberian dana bantuan persiapan cabor tinju, taekwondo, dan menembak pada Olimpiade Tokyo 2020. (Dok. Kemenpora)

Bola.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali memberikan bantuan dana bagi cabang olahraga (cabor) yang menjalani persiapan untuk menghadapi Olimpiade Tokyo 2020.

Kini, giliran tiga cabang olahraga yakni tinju, taekwondo dan menembak yang menerimanya. Kucuran dana berkisar antara Rp 3,6 miliar hingga Rp 7,9 miliar.

Advertisement

Anggaran dikucurkan untuk program pemusatan latihan (pelatnas) hingga uji coba. Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) mendapatkan Rp 7,9 miliar.

Kemudian, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) yang mengusulkan Rp 3,7 miliar, dapatnya Rp 3,6 miliar. Sedangkan Pengurus Besar Persatuan Tinju Nasional Indonesia (PB Pertina) memperoleh Rp 5,2 miliar.

Penyerahan dana bantuan diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora, Yayan Rubaeni.

MoU dilakukan bersama Ketua Umum PB Pertina, Johni Asadoma, Ketua Umum PB TI, Thamrin Marzuki, dan Ketua Umum PB Perbakin, Letjen TNI Joni Supriyanto.

Video

2 dari 2 halaman

Berharap Ada Prestasi

Pekerja berjalan di kapal tongkang yang membawa Cincin Olimpiade di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Menpora Zainudin Amali yang menghadiri acara penandatanganan MoU tersebut berharap ketiga induk organisasi bisa menjalankan program persiapan bagi atlet-atletnya agar bisa meraih prestasi dan mengharumkan nama bangsa di Olimpiade Tokyo 2020.

"Hari ini, kembali penandatanganan MoU. Sebagaimana sebelumnya, kita lakukan secara transparan dan akuntabel. Juga me-review serta konsultasi dengan berbagai pihak," kata Menpora.

"Kami transparan dan terbuka. Prosesnya juga harus di-review. Kami tidak mau ada penyimpangan. Harapan pasti tentunya atlet bisa berprestasi," ungkapnya.

Sumber: Kemenpora