Solo KLB Virus Corona, Tim PSCS Langsung Pulang ke Cilacap

oleh Gatot Susetyo diperbarui 14 Mar 2020, 15:25 WIB
Rombongan tim PSCS berkemas untuk pulang kembali ke Cilacap, Sabtu (14/3/2020), karena laga melawan Persis ditinda akibat Kota Solo berstatus KLB virus Corona. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Solo - Pertandingan perdana Wilayah Barat Liga 2 2020 Persis kontra PSCS Cilacap di Stadion Manahan Solo, Minggu (15/3/2020), resmi ditunda.

Pembatalan ini menyusul pengumuman Pemkot Solo yang menyatakan Kota Batik itu berstatus KLB virus Corona. Laga Persis melawan PSCS mematuhi dari Pemkot Solo terkait larangan kegiatan warga yang melibatkan kerumuman massa dalam jumlah besar.

Advertisement

Manajemen PSCS langsung memutuskan tim kembali ke Cilacap, Sabtu (13/3/2020) siang ini. Padahal, anak asuh Jaya Hartono itu baru tiba di Solo, Jumat (13/3/2020) pukul 20.00 WIB.

"Sebagai ketua rombongan, siang ini (Sabtu, 14/3/2020), kami putuskan rombongan langsung balik lagi Cilacap. Keputusan ini upaya untuk memperkecil peluang ada anggota tim PSCS Cilacap yang tertular Corona," kata Bambang Tujiatno, Manajer Tim.

Bambang Tujiatno bisa menerima keputusan pihak terkait soal penundaan pertandingan ini. "Kami menerima keputusan pemangku otoritas, terutama Pemkot Solo, terkait penundaan pertandingan melawan Persis. Karena Solo berstatus KLB Corona," tuturnya.

 

2 dari 2 halaman

Sesalkan Sikap Panpel Persis

Namun, Bambang menyesalkan kebijakan Panpel Persis yang tak memberi info apa pun terkait wabah Corona yang terjadi di Solo.

"Kami ke Solo mematuhi regulasi PT LIB, yang mana tim tamu harus sudah tiba di kota pertandingan H-2. Kami sesalkan sikap Panpel Persis yang tak memberi tahu agar kami menunda atau melarang ke sini. Padahal kejadian meninggalnya warga Solo karena Corona itu hari Rabu pekan ini. Jadi ada dua hari, sebelum PSCS berangkat ke Solo," jelasnya.

Akibat penundaan ini, jelas Bambang Tujiatno, manajemen PSCS Cilacap mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta untuk transportasi, konsumsi, dan akomodasi.

"Ya, sekitar limapuluh jutaan lah. Kami belum tahu siapa yang mengganti kerugian itu. Kami laporkan dan kembalikan masalah ini ke PT LIB. " ucapnya.