Lama Jadi Bayang-bayang Kurnia Meiga di Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa Akui Rivalitas Keduanya

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 12 Mei 2020, 16:45 WIB
Kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga, memberikan instruksi saat melawan Filipina laga Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, Filipina, Selasa (22/11/2016). Hingga babak pertama kedudukan masih imbang 1-1. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Andritany Ardhiyasa pernah lama menjadi bayang-bayang Kurnia Meiga ketika memperkuat Timnas Indonesia U-23 dan senior. Dalam kurun waktu 2011-2016, kiper Persija Jakarta itu selalu diplot sebagai pelapis di bawah mistar gawang.

Andritany Ardhiyasa dan Kurnia Meiga berada di skuat yang sama saat memperkuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011. Begitupun ketika SEA Games 2013, dan saat memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Pada tiga turnamen tersebut, kiper berusia 28 tahun ini tidak pernah menjadi pemain inti.

Advertisement

Andritany mulai berhasil menggeser posisi Meiga di Timnas Indonesia setelah mantan kiper Arema FC itu menderita penyakit peradangan syaraf mata pada 2017. Sejak saat itu, sang penjaga gawang tidak pernah lagi bermain hingga saat ini.

Lama hanya menjadi kiper cadangan, Andritany mengaku memiliki rivalitas dengan Meiga. Namun, ia tidak menganggap mantan rekannya itu sebagai musuh.

"Saya tidak mencari alasan. Saya hanya mengkritik diri sendiri. Berarti, ada kekurangan dalam diri saya, kenapa Meiga selalu menjadi pilihan utama," ujar Andritany Ardhiyasa dikutip dari Jebreeetmedia TV di YouTube.

Video

2 dari 2 halaman

Sudah Seperti Saudara

Kiper Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa, saat melawan Thailand pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Selasa (10/9). Indonesia takluk 0-3 dari Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Andritany Ardhiyasa mengatakan bahwa hubungannya dengan Meiga plus rekan setimnya di Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu, bak saudara. Ketiganya sama-sama merajut impian menjadi pesepak bola di SKO Ragunan.

Bersama Meiga, Andritany telah menjalin perkawanan sejak lama. Keduanya merupakan siswa seangkatan di SKO Ragunan.

"Gondok? Buat apa gondok sama dia. Saya selalu mengatakan rivalitas, tapi bukan musuh. Saya punya rivalitas dengan dia, tapi dia bukan musuh saya. Saya rival sama dia secara sehat. Kami bersaing untuk menjadi pilihan utama. Tapi, saya tak pernah benci dan kesal terhadap dia," imbuh Andritany.

"Bahkan, saya dan Meiga sudah seperti saudara. Saya bermain ke rumah dia, lebaran ke rumah dia. Saya bertiga, dengan Ramdani dan Meiga, lebih dari sahabat. Sudah seperti saudara. Kami bertiga saling ada," jelasnya.

Berita Terkait