Kriteria Arema FC Terkait Sosok Pelatih yang Layak Gantikan Mario Gomez

oleh Iwan Setiawan diperbarui 13 Agu 2020, 00:36 WIB
Pelatih Arema FC, Mario Gomez (berambut putih), saat briefing tim jelang latihan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Sepekan sudah Arema FC menggelar latihan tanpa dipimpin pelatih kepala. Sebab, Mario Gomez memutuskan hengkang, bersama pelatih fisik Marcos Gonzales dan striker Jonathan Bauman.

Mereka tidak melanjutkan kontrak di tengah pandemi virus corona. Namun, saat ini direksi Tim bejulukan Singo Edan itu belum memutuskan siapa yang akan menjadi pelatih kepala dalam lanjutan Shopee Liga 1 2020, Oktober mendatang.

Advertisement

Media Officer Arema, Sudarmaji, menjelaskan jika saat ini manajemen masih menunggu arahan direksi soal pelatih. Ada sejumlah kemungkinan yang masih bisa terjadi.

Seperti menunjuk pelatih asing, lokal, atau melanjutkan dengan pelatih yang ada. Pasalnya, Charis Yulianto, Kuncoro, dan Singgih Pitono juga siap mengarungi kompetisi musim ini.

“Direksi Arema belum memutuskan soal pelatih, karena sekarang masih fokus pada ulang tahun klub. Pasti nanti akan segera ada keputusan yang diambil,” kata Sudarmaji.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kriteria Pelatih Arema

Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Artinya, kemungkinan besar persiapan tim masih ada ditangan Charis Yulianto dkk. pada Agustus 2020. Lantas seperti apa kriteria pelatih baru yang dicari Arema? Manajemen sudah memiliki kriteria itu.

“Yang pasti pelatih itu tahu karakter bermain Arema. Kebetulan di jajaran asisten pelatih, ada para mantan pemain Arema. Seperti Charis, Kuncoro, dan Singgih. Mereka bisa cepat transformasi tentang karakter Arema kepada pelatih tersebut,” sambungnya.

3 dari 3 halaman

Memerhatikan Protokol Kesehatan

Striker Arema FC, Dedik Setiawan, saat berlatih di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Selain itu, kriteria lainnya pelatih harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya Arema. Saat ini, berlaga di tengah pandemi virus corona menjadi hal yang baru di dunia sepak bola.

“Protokol kesehatan ini jadi konsen utama semua pihak saat ini. Banyak juga pihak yang mengawasi. Karena itu, protokol kesehatan harus jadi program pelatih,” tegasnya.

Dua kriteria itu yang sementara ditetapkan Arema. Mereka tidak menyinggung soal kualitas kepelatihan atau prestasi yang didapatkan.

Sebab sebelumnya, Arema pernah mendatangkan pelatih asing yang masih fresh dan belum ada pengalaman di Indonesia. Sebut saja Milan Petrovic atau bahkan Robert Rena Alberts.