Penelitian: Sepertiga Anak-anak yang Positif COVID-19 Tidak Memiliki Gejala

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 05 Des 2020, 18:20 WIB
Seorang anak yang mengenakan masker bermain di Times Square di New York, Amerika Serikat (AS), pada 31 Agustus 2020. Jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui angka 6 juta pada Senin (31/8), menurut Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Universitas Johns Hopkins. (Xinhua/Wang Ying)

Bola.com, Jakarta - Sebuah penelitian di Kanada menunjukkan data yang mengejutkan. Sebesar 35 persen anak-anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala.

Penelitian itu melibatkan lebih dari 2.400 anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 medio April - September 2020. Lebih dari 35 persen anak yang positif COVID-19 dilaporkan tidak memiliki gejala.

Advertisement

Sementara itu, anak yang positif COVID-19 lainnya memiliki gejala batuk, pilek, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala itu normal terjadi pada orang yang terkonfirmasi positif.

"Tidak memiliki gejala bukan berarti seorang anak aman dan tidak menularkan ke temannya yang lain," kata Ahli Penyakit Dalam dari Universitas Alberta, Dr. Finlay McAlister seperti dikutip HuffPost, Sabtu (5/12/2020).

"Ini menekankan pentingnya memakai masker, menjaga jarak secara sosial, sering mencuci tangan, da melakukan semua anjuran standar kesehatan masyarakat," tegas McAlister.

Data terbaru UNICEF per November 2020 menyebutkan anak-anak dan remaja di bawah 20 tahun menyumbang 1 dari 9 kasus positif COVID-19 pada 87 negara di dunia. Jumlahnya mencapai 11 persen dari 25,7 juta infeksi yang dilaporkan di dunia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Berita Terkait