Liga Inggris: Frank Lampard Anti Baper, Tak Mau Menangisi Keterpurukan Chelsea

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 19 Jan 2021, 21:15 WIB
Pelatih Chelsea, Frank Lampard, tampak kecewa usai ditaklukkan Wolverhampton Wanderers pada laga Liga Inggris di Stadion Molineux, Rabu (16/12/2020). Chelsea tumbang dengan skor 2-1. (Rui Vieira/Pool via AFP)

Bola.com, Jakarta - Manajer Chelsea, Frank Lampard, tak mau menangisi keterpurukan Chelsea di Liga Inggris 2020/2021.

Chelsea akan bertandang ke Leicester, Rabu (20/1/2021). Chelsea dan Leicester berbeda nasib. The Blues duduk di posisi ketujuh setelah hanya memenangkan dua dari tujuh pertandingan terakhir.

Advertisement

Leicester duduk di posisi ketiga dalam klasemen dan secara sah dapat melanjutkan dengan tantangan gelar, dengan Rodgers terus mengawasi perkembangan bagus The Foxes.

Akibat hasil minor tersebut, spekulasi tentang masa depan Lampard di London barat terus memanas. Tetapi, manajer berusia 42 tahun itu menegaskan bahwa The Blues bukanlah satu-satunya klub Liga Premier yang performanya tak stabil.

"Ini merupakan hasil jangka pendek dan ini bukan hanya saya," kata Lampard.

"Jangan sampai Chelsea menjadi satu-satunya klub seperti ini. Kami telah melihat beberapa klub besar dan manajer besar diinterogasi dalam satu atau dua atau tiga minggu dari beberapa hasil tahun ini," imbuhnya.

"Dan itulah dunia modern. Jadi saya tidak menangis tentang ini, itu Liga Premier, kami semua memiliki harapan yang berbeda," tegas legenda Chelsea itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Bangkit

Striker Chelsea, Olivier Giroud, merayakan gol kemenangan bersama rekan-rekannya dalam laga lanjutan Liga Champions 2020/21 melawan Rennes di Roazhon Park Stadium, Rennes, Rabu (25/11/2020). Chelsea menang 2-1 atas Rennes. (AFP/Damien Meyer)

Chelsea mengalahkan 10 pemain Fulham 1-0 di Craven Cottage untuk kemenangan penting pada pekan lalu.

Hasil tersebut mengangkat moral pasukan Lampard. Sang manajer pun berharap Timo Werner dkk. melakukan hal yang sama ketika melawan Leicester.

"Jika kita terlihat tidak mendekati mereka, maka tekanan datang; itulah mengapa kita berada dalam pekerjaan ini, untuk dapat mengatasinya."More about this source textSource text required for additional translation information

Berita Terkait