FOTO: Las Ventas, Saksi Kejayaan Seorang Matador

oleh Ikhwan Yanuar Harun diperbarui 12 Feb 2021, 18:31 WIB
Seorang murid yang sedang melakukan latihan di arena adu banteng Las Ventas. Matador adalah sebuah pertunjukan pertarungan antara manusia melawan banteng yang dikemas sedemikian rupa. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Penurunan minat seiring perkembangan zaman menjadikan matador dalam budaya adu banteng di Spanyol berusaha bertahan ditengah badai pandemi. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Tapi banyak juga masyarakat yang menganggap bahwa matador merupakan budaya yang harus dijaga keseimbangannya. Maka dari itu sekolah ini masih terus melahirkan petarung-petarung junior yang nantinya akan menjadi seorang Torero. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Di sekolah ini, anak-anak belajar mulai dari teori hingga latihan praktik sebelum benar-benar menghadapi banteng yang sesungguhnya. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Latihan itu termasuk melakukan tarian khas matador menghindari serudukan banteng yang khas dengan kibaran kain. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Torero berperan mempermainkan dengan kain yang umumnya berwarna merah dan pada akhirnya membunuh banteng tersebut. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Sebelum menjadi Torero, murid-murid ini nantinya akan menjadi petarung banteng junior dan dapat melakukan pertunjukan di depan penonton. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Hanya seorang torero yang sangat ahli yang dapat naik tingkat sebagai seorang matador dalam sebuah pertarungan melawan banteng. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
Las Ventas yang merupakan ring adu banteng terbesar di Spanyol ini nantinya menjadi saksi petarung-petarung muda saat mereka memperlihatkan keahlian mereka menjadi matador yang berhasil. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)