Foto: Sepenggal Kisah Sunisa Lee, Pengungsi yang Sukses Persembahkan Medali Emas Olimpiade Tokyo untuk AS

oleh Muhammad Iqbal Ichsan diperbarui 30 Jul 2021, 11:03 WIB
Pesenam putri Amerika Serikat (AS), Sunisa Lee, sukses keluar sebagai yang terbaik di nomor semua alat atau all-around Olimpiade Tokyo 2020. Atlet termuda di tim senam AS itu tampil nyaris tanpa cela dan berhasil merengkuh keping emas di ajang tersebut. (Foto: AP/Gregory Bull)
Sunisa Lee tak mampu membendung air mata usai berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Lee mengenang perjuangannya untuk sampai ke Olimpiade 2020 tidaklah mudah. (Foto: AP/Gregory Bull)
Lee lahir dari orang tua yang merupakan pengungsi beretnis Hmong Laos yang datang ke Negeri Paman Sam demi mengubah nasib agar menjadi lebih baik. (Foto: AP/Elizabeth Flores)
Besar di komunitas Hmong-Amerika, Sunisa Lee tumbuh sebagai putri yang cenderung aktif. Sejak kecil Lee mempunyai hobi jumpalitan di sofa rumah. (Foto: AP/Morry Gash)
Melihat bakat tersembunyi dari anaknya, akhirnya kedua orang tua Lee mengarahkan buah hatinya itu untuk berlatih senam mulai umur enam tahun. (Foto: AP/Natacha Pisarenko)
Keberadaan Lee di tim senam AS memang bukanlah unggulan untuk menjadi yang terbaik di Olimpiade 2020. Maklum, dara berusia 18 tahun itu kalah pamor dari rekan setimnnya Simone Biles yang mempunyai sederet pengalaman dan prestasi. (Foto: AP/Gregory Bull)
Akan tetapi, Biles ternyata membuat keputusan yang mengejutkan yakni mundur dari nomor beregu dan semua alat (all-around) Olimpiade 2020. Mau tak mau, beban medali emas berpindah ke pundak Lee. (Foto: AP/Morry Gash)
Dan, saat waktunya tiba, Lee sukses tampil gemilang dan sekaligus membayar kepercayaan yang berada dipundaknya dengan medali emas untuk negaranya. (Foto: AP/Morry Gash)

Berita Terkait