Antisipasi Masuknya Virus COVID-19 Varian Mu ke Indonesia, Kemenkes Koordinasi dengan WHO

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 09 Sep 2021, 13:10 WIB
Tenaga kesehatan melakukan tes usap (swab) antigen di Jakarta, Senin (25/1/2021). Data Satgas Covid-19 per Senin (25/1) mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 9.994 orang sehingga total kasus positif menjadi 999.256 orang atau hampir menembus 1 juta kasus. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Bola.com, Jakarta - Indonesia mulai siaga mengantisipasi masuknya virus COVID-19 varian Mu. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, menyebut pihaknya terus berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendapatkan pembaharuan informasi.

Langkah itu dilakukan agar Indonesia tak kecolongan saat hadirnya virus COVID-19 varian Mu. Seperti diketahui, varian jenis ini lebih berbahaya dan berpotensi menyebar di Indonesia.

Advertisement

Virus SARS-CoV 2 Varian Mu atau B1621 saat ini sedang menjadi perhatian dari WHO. Varian virus COVID-19 ini diklaim lebih ganas ketimbang delta.

Varian Mu memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus. Kemampuan ini dapat memengaruhi keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, penularan, hingga kemampuan diagnostik maupun pengobatan.

"Kami terus berkonsultasi dengan WHO untuk memperbaharui informasi terkait varian Mu dan varian lainnya yang berpotensi menyebar di Indonesia," kata Nadia.

Pemerintah juga telah siaga mengantisipasi masuknya virus COVID-19 varian Mu. Caranya adalah dengan menyusun kebijakan karantina internasional.

"Pemerintah juga berubaha mencegah masuknya varian baru dari luar negeri melalui pengetatan kebijakan karantina internasiona, entry dan exit testing, serta persyaratan vaksinasi," tegas Nadia.

2 dari 3 halaman

Data Vaksinasi Nasional

Vaksinator mengikuti Vaksinasi Gotong Royong yang digelar Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI), di Jakarta, Rabu (28/07/2021). Vaksinasi diikuti pengurus AFPI dan karyawan platform Fintech Pendanaan terdaftar dan berizin OJK. (Liputan6.com/HO/Ading)


Pemerintah melaporkan hingga Rabu (8/9/2021) jumlah masyarkat Indonesia yang sudah divaksinasi dosis kedua sebanyak 39.721.571 orang. Jumlah tersebut mencapai 19,07 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Adapun jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama sebanyak 69.194.539 orang. Jumlah tersebut mencapai 33,22 persen.

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). Diharapkan 208.265.720 orang Indonesia harus divaksin COVID-19.

3 dari 3 halaman

Angka COVID-19

Ilustrasi Covid-19 (Foto: Shutterstock By By RESTOCK images)

Satgas COVID-19 Indonesia mencatat ada penambahan 6.731 kasus baru per 8 September 2021. Data yang sama menunjukkan ada juga penambahan kasus sembuh yang terjadi di Indonesia.

Dalam sehari, terdapat 11.912 kasus sembuh dari COVID-19. Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia sampai saat ini mencapai 3.876.760 kasus.

Angka kematian akibat COVID-19 mengalami peningkatan. Periode 7-8 September 2021, terdapat 626 orang meninggal karena COVID-19.