Pemain yang Pernah Bertengkar dengan Jose Mourinho (Bagian 1): Pemberontak di London

oleh Suharno diperbarui 10 Des 2022, 08:45 WIB
Reaksi Jose Mourinho saat mencium medali di depan trofi juara Premier League 2014/2015, di Stadion Stamford Bridge (24/5/2015). Mourinho harus merasakan diberhentikan Chelsea untuk kali kedua setelah membawa timnya berada di peringkat 16 Premiership 2015-

Bola.com, Jakarta - Jose Mourinho berhasil mengantar Porto hingga Inter Milan untuk meraih gelar Liga Champions. The Special One juga pernah membuat Chelsea memutus dominasi Arsenal dan Manchester United serta meraih tiga gelar Premier League.

Tidak hanya jitu mengatur sejumlah strategi bermain yang pragmatis, Jose Mourinho juga gacor merekrut pemain. Para pemain yang dibawanya selalu cocok dengan gaya permainannya.

Advertisement

Meski kerap membawa tim yang ditukanginya, tetapi pelatih berkebangsaan Portugal ini juga beberapa kali gagal. Dia pernah gagal bersama Manchester United maupun Real Madrid.

Tidak hanya gagal membuat klub yang ditukanginya berprestasi, Mourinho juga pernah bertengkar dengan para pemainnya. Ada beberapa alasan kenapa sejumlah pemain bertengkar dengan Jose Mourinho.

Pada bagian pertama ini, akan kita bahas para pemain dua klub London, yakni Chelsea dan Tottenham Hotspur yang pernah bertengkar dengan Jose Mourinho. Simak daftarnya.

2 dari 7 halaman

1. William Gallas

William Gallas - Gallas menjadi salah satu legenda Chelsea yang bermain pada tahun 2001-2006. Selama lima tahun berseragam Chelsea, Gallas menyumbangkan dua titel Liga Inggris, satu Piala Liga, dan Community Shield. (AFP/Odd Andersen)

Gallas pernah membenci Claudio Ranieri saat memainkannya sebagai bek kanan Chelsea. Pemain Prancis itu juga akhirnya bertengkar dengan Jose Mourinho dan membuat sang pemain hijrah ke Arsenal tahun 2006.

Chelsea mengklaim bahwa Gallas mengatakan kepada Mourinho akan melakukan gol bunuh diri jika dia tidak diizinkan hengkang ke Arsenal. Namun setelah pindah, Gallas menyangkal hal tersebut.

3 dari 7 halaman

2. Ricardo Carvalho

Ricardo Carvalho. (AFP/Andrew Yates)

Sangat menyedihkan melihat perselisihan terjadi antara Jose Mourinho dan Ricardo Carvalho. Pasangan asal Portugal itu telah melakukan perjalanan bersama dari Porto ke Chelsea pada tahun 2004.

"Tampaknya memiliki masalah dalam memahami berbagai hal, dia harus menjalani tes IQ, atau pergi ke rumah sakit jiwa," kata Mou kepada Carvalho di laga pembuka Premier League. Akhirnya mereka berbaikan saat The Blues menjadi juara di akhir musim.

4 dari 7 halaman

3. Danny Rose

Bek Tottenham, Danny Rose, membuang bola saat melawan Arsenal pada laga perempat final Piala Liga di Stadion Emirates, London, Rabu (19/12). Arsenal kalah 0-2 dari Tottenham. (AFP/Ben Stansall)

Perselisihan Danny Rose dengan Jose Mourinho bahkan terdokumentasi dalam sebuah film dokumenter. Sebuah adegan terkenal dalam seri All Or Nothing Tottenham menunjukkan bek kiri itu meminta kepada manajernya untuk bisa mendapat lebih banyak waktu bermain.

Diskusi berakhir dengan Rose meninggalkan kantor, menyatakan bahwa dia akan berbicara dengan Daniel Levy tentang masa depannya dengan klub. Rose akhirnya tertawa saat hari pemecatan Mourinho.

5 dari 7 halaman

4. Dele Alli

Dele Alli. (AFP/Lindsey Parnaby)

Dele Alli menunjukan permainan bagus saat Jose Mourinho memimpin laga pertamanya di Tottenham Hotspur melawan West Ham. Hal ini membuat Alli kemungkinan bakal menunjukan lagi permainan terbaiknya.

Namun, saat dimulainya musim 2020/2021, semuanya tampak berubah lagi. Mourinho secara terbuka mencemooh gelandang serang itu dan tidak memberinya kesempatan bermain pada Januari.

6 dari 7 halaman

5. Eden Hazard

Eden Hazard. (AFP/Adrian Dennis)

Pada Mei 2014, Jose Mourinho mengatakan Hazard bukan tipe pemain yang mengorbankan dirinya untuk tim. Hal itu dia katakan saat Chelsea tersingkir oleh Atletico Madrid di Liga Champions.

Dua tahun kemudian, Antonio Conte menggantikan Mourinho dan Chelsea makin bertambah kuat. Hazard memuji pelatih Italia itu dan bahwa hanya butuh satu minggu untuk berkembang sebagai pemain di bawah rezim baru.

7 dari 7 halaman

6. Joe Cole

Joe Cole (kanan) saat berkostum Chelsea, pada laga kontra Wolverhampton, di Stadion Stamford Bridge, London (21/11/2009). (EPA/Felipe Trueba)

Jose Mourinho secara terbuka mengkritik Cole setelah sang gelandang serang itu mencetak gol kemenangan Chelsea atas Liverpool.

"Ketika dia mencetak gol, pertandingan selesai untuknya. Setelah itu, saya membutuhkan 11 pemain untuk organisasi pertahanan saya," kata Mou.

Untungnya, Joe Cole ternyata adalah tipe orang yang merespons dengan baik metode pembinaan yang berisiko ini. Dia memainkan peran penting dalam kemenangan gelar back-to-back di Stamford Bridge.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait