Bola.com, Malang - Pertahanan Arema FC mulai membaik. Dalam dua pertandingan beruntun, gawang Singo Edan terbebas dari kebobolan.
Padahal beberapa waktu lalu Arema FC sempat menjadi tim kedua dengan jumlah kebobolan terbanyak di BRI Liga 1 musim ini.
Kini Singo Edan sudah kemasukan 48 gol, itu lebih baik dari ketiga tim yang ada di zona degradasi, Persikabo 1973, Bhayangkara FC, dan Persita Tangerang.
Terkait clean sheet yang diraih dalam dua laga terakhir, Arema FC bisa de javu. Pada putaran pertama, Arema FC membuat tiga clean sheet, masing-masing saat berhadapan dengan Persikabo 1973, Bhayangkara FC, dan Persita Tangerang.
Sementara di putaran kedua ini, Arema FC lagi-lagi tidak kebobolan saat melawan Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC. Sementara laga melawan Persita baru akan digelar pada 13 Maret 2024. Jika itu terjadi, tentu de javu benar-benar terjadi.
Memburu Clean Sheet
Pelatih kiper Arema FC, Agung Prasetyo, mengaku jika saat ini timnya terus memburu clean sheet. Itu menjadi targetnya ketika ditunjuk menjadi pelatih kiper Arema FC pada 9 Februari lalu.
"Intinya kiper akan kami perbaiki secara individu dan tekniknya. Kalau taktikal, kami kerjakan bersama-sama dengan pelatih kepala," ujar mantan pelatih kiper Deltras FC itu.
Perlu diketahui, latihan kiper Arema FC terlihat lebih serius dibandingkan sebelumnya. Kiper utama Arema FC, Julian Schwarzer, juga beberapa kali mendapatkan masukan dari Agung.
Belum Bisa Clean Sheet Saat Hadapi Tim Papan Tengah dan Atas
Jika melihat catatan clean sheet Arema FC, pertahanan mereka baru solid ketika melawan tim papan bawah. Persikabo 1973, Bhayangkara FC, dan Persita Tangerang merupakan tim yang ada di zona degradasi. Kebetulan tiga tim itu lini serangnya kurang tajam.
Tantangan selanjutnya, Singo Edan ingin membuat clean sheet ketika melawan tim papan tengah dan atas. Meski tidak mudah, pelatih Arema berharap itu bisa dilakukan.
Kebetulan pelatih kepala Arema, Widodo Cahyono Putro juga ingin memperbaiki kelemahan di sektor belakang. Sehingga kiper Arema bisa terbantu pertahanan yang solid.
“Kami tahu, ada kelemahan di lini belakang. Itu yang jadi salah satu fokus perbaikan kami,” jelas Widodo.