Como Ungkap Kegagalan Rekrut Marcus Rashford dari MU, Mirwan Suwarso: Kami Cuma Klub Kecil

Presiden Como, Mirwan Suwarso, mengungkapkan klub Serie A tersebut sempat tertarik mendatangkan Marcus Rashford dari Manchester United (MU) pada bursa transfer Januari 2025.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 13 Februari 2025, 20:30 WIB
Striker Aston Villa asal Inggris bernomor punggung 09, Marcus Rashford, melakukan debutnya dalam pertandingan putaran keempat Piala FA Inggris antara Aston Villa dan Tottenham Hotspur di Villa Park di Birmingham, Inggris bagian tengah, Senin dini hari WIB (10-2-2025). (JUSTIN TALLIS/AFP)

Bola.com, Como - Presiden Como, Mirwan Suwarso, mengungkapkan klub Serie A tersebut sempat tertarik mendatangkan Marcus Rashford dari Manchester United (MU) pada bursa transfer Januari 2025. Namun, keinginan mereka tak terealisasi dan Rashford memilih pindah ke Aston Villa. 

Rashford dikaitkan dengan sejumlah klub di Eropa setelah mengungkapkan siap menghadapi tantangan baru dalam kariernya. Dia hijrah dari MU setelah disisihkan dari skuad oleh sang manajer baru, Ruben Amori. 

Advertisement

Ruben Amorim mengeluarkan Rashford dari tim utama. Tindakan Amorim itu membuka jalan bagi Rashford untuk meninggalkan klub sebelum batas waktu transfer.

Klub-klub seperti Borussia Dortmund, Barcelona, ​​AC Milan, dan Juventus disebut-sebut sebagai destinasi potensial bagi pemain berusia 27 tahun itu.

Namun, ia akhirnya pindah ke klub Liga Inggris lainnya, bergabung dengan Aston Villa dengan status pinjaman selama sisa musim dengan opsi pembelian 40 juta pounds (Rp815 miliar).

 


Kata-kata Presiden Como

Presiden Como, Mirwan Suwarso. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Presiden Como, Mirwan Suwarso, mengakui klub  Italia itu sudah mencoba, ketika ditanya apakah ada upaya untuk mengontrak Rashford dan bek AC Milan Theo Hernandez.

“Kami mencoba melakukan yang terbaik untuk memberikan pelatih kami pemain yang dia butuhkan untuk gaya sepak bolanya,” kata Suwarso kepada Sky Italia, seperti dikutip Sportmole, Kamis (13/2/2025). 

"Kami menganalisis kebutuhan kami dan, jika memungkinkan, kami mencoba menyelesaikannya. Anda telah membaca tentang banyak nama. Ya, tidak semuanya, tapi banyak yang benar. Kami dekat dengan banyak pemain, beberapa di antaranya tidak pergi."

“Ya, kami sudah mencoba, tapi kami juga sadar bahwa kami adalah klub kecil, jadi masih ada orang yang tidak menganggap kami serius," imbuh Mirwan. 

 

 


Alasan Pemain Top Tolak Como

Pemain berusia 27 tahun itu resmi berseragam Aston Villa setelah bergabung dengan status pinjaman dalam kesepakatan senilai 40 juta pound, yang dianggap sebagai kesempatan emas baginya untuk menghidupkan kembali kariernya. (AFP/Justin Tallis)

Mirwan juga mengungkapkan tentang alasan-alasan di balik penolakan bintang-bintang top menolak gabung Como.  

"Ketika nama-nama besar ini mendengar tentang Como, mereka berkata 'tidak, saya ingin bermain di Liga Champions'. Ini masuk akal, kami memahami dengan baik apa yang bisa dan tidak bisa kami lakukan," ujar Mirwan. 

"Kami bermimpi. Sebagai manusia, inilah yang selalu membuat kami terus maju. Setiap hari kami menantikan sesuatu yang lebih besar, setiap hari kami berusaha melakukan sesuatu yang lebih baik dari hari sebelumnya," imbuhnya. 

Como 1907, sebuah klub sepak bola profesional yang berbasis di Como, Lombardy, Italia, memiliki sejarah yang kaya dan panjang di dunia sepak bola. Didirikan pada tahun 1907, klub ini telah mengalami berbagai fase dalam perjalanannya, termasuk naik dan turunnya prestasi di berbagai divisi sepak bola Italia. Meskipun saat ini tidak bermain di liga-liga top Eropa, Como 1907 tetap menjadi salah satu klub yang menarik perhatian para penggemar sepak bola.

 

 


Sejarah Como

Sejak awal berdirinya, Como 1907 telah berjuang untuk menemukan tempatnya dalam hierarki sepak bola Italia. Klub ini pernah bermain di Serie A, divisi utama sepak bola Italia, meskipun hanya untuk waktu yang singkat.

Perjalanan di Serie B, divisi kedua, juga menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Namun, keberadaan mereka di divisi yang lebih rendah sering kali menjadi tantangan tersendiri.

Selama bertahun-tahun, Como 1907 mengalami berbagai perubahan, termasuk pergantian manajemen dan kebijakan transfer yang memengaruhi performa tim. Meskipun demikian, klub ini tetap memiliki basis penggemar yang setia dan selalu berharap untuk melihat tim mereka kembali ke jalur kesuksesan. Sejarah panjang mereka mencerminkan dedikasi dan cinta terhadap sepak bola yang terus ada di dalam klub ini.

Como memainkan pertandingan kandang di Stadio Giuseppe Sinigaglia, sebuah stadion bersejarah yang terletak di tepi Danau Como.

Stadion ini memiliki kapasitas yang relatif kecil, namun memberikan suasana yang intim bagi para penggemar saat menyaksikan pertandingan. Meskipun tidak memiliki kapasitas besar, stadion ini sering kali dipenuhi oleh para pendukung setia yang memberikan dukungan penuh kepada tim.

Sumber: Sky Italia, Sportmole

 

 

Berita Terkait