Bola.com, Jakarta PSIM Yogyakarta menjadi satu di antara tiga tim yang akan berlaga di Liga 1 2025/2026. Klub berjulukan Laskar Mataram tersebut berstatus jawara Pegadaian Liga 2 2024/2025.
Jelang mentas di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan, manajemen PSIM mulai melakukan persiapan. Mulai dari membentuk kerangka tim, menentukan homebase, hingga merekrut pelatih kepala.
Manajer PSIM, Razzi Taruna, mengungkapkan sampai saat ini proses persiapan berjalan lancar dan berada di trek yang tepat. Sebuah target pun diungkapkan pria berkacamata itu untuk Liga 1 musim mendatang.
"Bertahan, saya kalau berbicara peringkat, saya tidak mau jawab. Tetapi, yang pasti bertahan dengan cara yang nyaman. Saya tidak mau, maksudnya kita khawatir setiap tidur," ujarnya kepada Bola.com.
Tidak Muluk-muluk
Sebagai debutan, Laskar Mataram memang tidak memasang target muluk-muluk. Oleh karena itu, Razzi Taruna enggan menyebut peringkat klasemen secara rinci. Dia menyadari persiangan musim depan bakal lebih ketat.
Jika melihat peta kekuatan, Liga 1 diprediksi berjalan sengit dan menarik. Apalagi, kompetisi musim depan masih akan diramaikan oleh sederet tim besar macam Persib Bandung, Persija Jakarta, hingga Persebaya Surabaya.
"Tahun depan target utamanya tidak ada target muluk-muluk, yang terpenting bertahan. Tetapi, bertahan dengan nyaman. Jadi, tidak deg-degan tiap Minggu, itu saja," kata Razzi Taruna.
Top Scorer Tim Stay
Di sisi lain, PSIM dipastikan tidak kehilangan bintang utama mereka. Striker asal Brasil, Rafinha, mau memperpanjang kontrak bersama Laskar Mataram.
Penyerang berusia 33 tahun itu merupakan pemain kunci PSIM. Rafinha tampil begitu luar biasa di sepanjang musim dengan torehan 20 gol. Dia menduduki posisi kedua top scorer Liga 2 musim lalu.
"Seperti yang saya katakan, Rafinha sudah menandatangani hingga akhir musim. Karena dia juga kontribusinya besar, dia tanya sama saya apakah dia bisa bersaing, karena dia merasa sudah tua," ungkap Razzi.
"Dia sudah bawa kami ke Liga 1, dia top scorer tim. Bahkan, di final pun dia cetak gol. Kami selalu terbantu sama dia. Jadi, saya rasa fair, kita semua happy, jadi ya sudah," sambungnya.
Tak Sekadar Numpang Lewat
Laskar Mataram akhirnya kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional, setelah penantian 18 tahun lamanya. PSIM promosi bersama dua tim lainnya, Bhayangkara FC dan Persijap Jepara.
Kembalinya PSIM ke Liga 1 menambah semarak kompetisi musim depan. Apalagi, tim berlogo Tugu Pal Putih itu adalah tim legendaris, punya catatan sejarah panjang di kancah sepak bola Tanah Air.
PSIM tentu tak ingin sekadar numpang lewat di Liga 1. Suporter dan masyarakat Yogyakarta jelas berharap klub kebanggaan mereka bertahan lama di Liga 1, bahkan kalau bisa berprestasi.