PT LIB Diminta Gunakan Pengadil dan Wasit VAR Asing untuk 6 Klub Rawan Degradasi di Akhir Musim BRI Liga 1

PT Liga Indonesia Baru (LIB) diminta untuk menggunakan pengadil pertandingan dan wasit VAR asing untuk 6 klub yang rawan degradasi di akhir musim BRI Liga 1

BolaCom | Muhammad Adi YaksaDiperbarui 21 April 2025, 20:30 WIB
Wasit asing Adham Mohammad Tumah asal Yordania memimpin laga Semen Padang melawan Borneo FC di Stadion STIK, Jakarta, Senin (12/8/2024). (Bola.com/M iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) diminta untuk menggunakan pengadil pertandingan dan wasit VAR asing untuk 6 klub yang rawan degradasi di akhir musim BRI Liga 1 2024/2025.

Keenam kesebelasan itu ialah PSS Sleman di peringkat ke-18, Semen Padang ke-17, PSIS Semarang ke-16, Madura United ke-15, Barito Putera ke-14, dan Persis Solo ke-13.

Advertisement

"Kami berharap PT LIB bisa mengirimkan wasit asing dan wasit VAR agar pertandingan enam klub yang sedang berjuang selamat dari degradasi bisa berjalan dengan adil," ujar penasihat Semen Padang, Andre Rosiade.

Andre Rosiade baru saja mengunjungi Kantor PT LIB di Menara Mandiri 2, Jakarta Pusat, pada Senin (21/4/2025) untuk melaporkan wasit Nendi Rohaendi dan Naufal Adya Fairuski.


Kecewa dengan 2 Wasit

Semen Padang FC - Ilustrasi Logo Semen Padang FC 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Nendi Rohaendi adalah pengadil pertandingan dan Naufal Adya Fairuski wasit VAR ketika Semen Padang menang 3-2 atas PSIS Semarang dalam pekan ke-29 BRI Liga 1 di Stadion GOR Haji Agus Salim, Padang, pada Kamis (17/4/2025).

Andre kecewa terhadap kedua wasit itu karena menganulir dua gol Semen Padang yang dicetak Bruno Gomes pada babak pertama dan Cornelius Stewart di paruh kedua.

"Bagi kami, menang atai kalah itu hal biasa. Degradasi pun tidak ada masalah. Sebab, itu bagian dari risiko berkompetisi. Tapi tentu, semuanya harus dilakukan dalam asas keadilan," ucap Andre.


Isu yang Berkembang

"Untuk itu kami datang ke PT LIB menuntut keadilan agar lima pertandingan terakhir BRI Liga 1 benar-benar berjalan secara obyektif," ungkap Andre.

"Karena ada isu yang berkembang, bahwa sudah diatur. Ada klub-klub yang akan terdegradasi. Misalnya contoh, ini isu ya, bisa salah dan bisa benar."

"Misalnya PSIS terdegradasi karena sudah ada Persijap Jepara sesama klub dari Jawa Tengah, PSS terdegradasi karena sudah ada penggantinya PSIM Yogyakarta. Lalu Semen Padang, terdegradasi karena sudah ada Bhayangkara FC yang pindah ke Lampung, sesama klub Sumatra."

"Seperti itu lah isu yang berkembang. Untuk itu, tentu kita jangan terjebak oleh isu. Nah, cara mengantisipasi isu yang tidak benar berkembang PT LIB menyiapkan perangkat pertandingan yang adil dan obyektif yang bisa diterima oleh seluruh pihak secara lapang dada," kata Andre.


Cek Posisi

Tag Terkait