Bola.com, Jakarta - Arne Slot mencatatkan sejarah pada Minggu lalu dengan menjadi manajer asal Belanda pertama yang menjuarai Premier League. Pada musim pertamanya menangani Liverpool, ia sukses mempersembahkan trofi kasta tertinggi Liga Inggris – dan bersamaan dengan itu, terungkap pula alasan mengapa Federico Chiesa nyaris tak mendapat kesempatan bermain.
Pemain asal Italia berusia 27 tahun itu menandatangani kontrak berdurasi empat tahun pada musim panas lalu sebagai satu-satunya rekrutan Liverpool.
Biaya transfernya relatif murah, hanya 10 juta paun, sebagian besar karena riwayat cederanya saat masih membela Juventus. Meski demikian, kesepakatan ini dinilai banyak pihak sebagai langkah cerdas dari pihak klub.
Namun, tak bisa dimungkiri bahwa awal perjalanan Chiesa di Anfield berjalan sulit. Ia harus bersaing dengan nama-nama seperti Cody Gakpo, Diogo Jota, dan Luis Diaz, yang semuanya lebih diprioritaskan. Bahkan Darwin Nunez, meski tampil kurang konsisten, tetap lebih diandalkan oleh Slot.
Kerap Diabaikan Slot
Sejak pindah dari Turin ke Merseyside pada musim panas 2024, Chiesa kerap kali diabaikan oleh Slot. Sempat muncul kabar kemungkinan kembali ke Italia pada jendela transfer Januari, tetapi rencana tersebut akhirnya tidak terealisasi.
Memang benar, Chiesa tidak selalu dalam kondisi 100% fit sepanjang musim. Namun, saat ia dimainkan, penampilannya cukup menjanjikan.
Meski begitu, bagi Slot dan tim pelatihnya, kontribusi Chiesa belum cukup untuk mengamankan tempat di starting XI Liverpool – klub yang bermarkas di satu di antara stadion paling ikonik dalam sejarah Premier League.
Setelah tak diturunkan sama sekali dalam kemenangan 5-1 Liverpool atas Tottenham Hotspur yang memastikan gelar juara, jurnalis Mail Online, Lewis Steele, mengungkap alasan mengapa Chiesa baru mencatatkan total 395 menit bermain sepanjang musim debutnya.
Belum Diberi Kesempatan Layak
Steele menulis:
"Untuk paruh pertama musim, alasannya jelas: Federico Chiesa belum benar-benar fit atau siap tampil. Lalu, saya dengar bahwa performanya di laga melawan Plymouth dalam kekalahan di Piala FA sangat mengecewakan staf pelatih. Itu tidak cukup bagus dan membuatnya makin tersisih."
Steele menegaskan bahwa jebolan akademi Fiorentina itu sebenarnya belum diberi kesempatan yang layak untuk membuktikan kualitasnya.
Ia juga mengingatkan para suporter bahwa Chiesa pernah menunjukkan kilasan kemampuan luar biasa – terutama saat menghadapi Brentford dan di final Carabao Cup.
"Ia sempat tampil apik di beberapa kesempatan – Darwin Nunez memang jadi pahlawan saat menang melawan Brentford, tapi Chiesa juga mengubah jalannya pertandingan. Golnya di Wembley pada final Carabao Cup pun sangat indah," lanjut Steele.
"Saya ingin melihat Chiesa diberi kesempatan bermain dalam beberapa pekan ke depan. Masa depannya masih sangat tak pasti, tapi sejauh ini ia memang belum betul-betul mendapat panggung untuk menunjukkan kemampuannya pada Slot dan tim."
"Alasan lainnya adalah karena ia menjadi penyerang pilihan keenam, jadi pemain lain lebih dulu dimainkan berdasarkan performa. Ini situasi serbasalah bagi Chiesa, tapi saya cukup yakin dia akan bermain di beberapa dari empat laga terakhir."
Masih Tanda Tanya
Chiesa, yang lahir di Genova, bahkan sempat disebut sebagai satu di antara pembelian terburuk di Premier League musim 2024/25.
Namun, apakah ia masih punya masa depan di bawah kepemimpinan Slot, itu masih menjadi tanda tanya besar. Yang pasti, kontraknya masih berlaku hingga musim panas 2028.
Federico Chiesa - Statistik Karier
Klub/Negara - Pertandingan - Gol - Assist - Kartu Kuning/Merah
Fiorentina - 153 - 34 - 26 - 23/2
Juventus - 131 - 32 - 23 - 11/1
Italia - 51 - 7 - 8 - 6/0
Fiorentina Primavera - 40 - 11 - 4 - 11/0
Liverpool - 12 - 2 - 2 - 1/0