Tantangan Awal Xabi Alonso: Membangun Ulang Tiga Titik Lemah Real Madrid

Tiga posisi yang harus diperbaiki Xabi Alonso di Real Madrid pada musim panas ini.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 15 Mei 2025, 09:30 WIB
Ilustrasi - Xabi Alonso (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Setelah mengakhiri musim tanpa satu pun trofi mayor, Real Madrid menghadapi banyak pekerjaan rumah untuk memperkuat skuad mereka di berbagai lini.

Dengan kepergian Carlo Ancelotti, Los Blancos bersiap memasuki era baru di bawah kendali Xabi Alonso, yang akan menjalani musim panas pertamanya sebagai pelatih kepala.

Advertisement

Bagaimana Alonso akan membentuk Madrid versinya menjadi satu di antara daya tarik utama di bursa transfer nanti, apalagi mengingat gaya bermain yang ia terapkan di Bayer Leverkusen tidak serta-merta cocok dengan susunan pemain yang kini ada di Santiago Bernabeu.

Berikut ini kebutuhan terbesar dalam skuad Real Madrid dan identifikasi target transfer potensial, analisis versi The Sporting News:


1. Penyerang dan Sayap Kanan: Menentukan Arah Serangan Madrid

Real Madrid - Jude Bellingham, Kylian Mbappe, Vinicius Junior (Bola.com/Adreanus Titus)

Keputusan taktis pertama yang harus diambil Xabi Alonso adalah apakah ia akan mempertahankan formasi 3-4-2-1 ala Leverkusen atau beralih ke sistem yang lebih sesuai dengan materi pemain Real Madrid. Jika tetap mengandalkan sistem lamanya, ia butuh sosok penyerang murni sebagai ujung tombak.

Kylian Mbappe bisa dimainkan di posisi tersebut, tetapi Madrid mungkin lebih diuntungkan dengan sosok seperti Victor Boniface—tipe striker kuat dan dinamis yang familier dalam skema Alonso.

Dalam formasi itu, dua dari Mbappe, Vinicius Jr., atau Jude Bellingham dapat beroperasi sebagai gelandang serang ganda di belakang striker. Nama lain seperti Victor Osimhen (masih milik Napoli, kini dipinjamkan ke Galatasaray) atau Alexander Isak dari Newcastle juga masuk radar.

Namun, jika Alonso memilih menyesuaikan diri dengan karakter skuad Madrid dan beralih ke pola 4-2-3-1 seperti yang biasa dipakai Ancelotti maka Vinicius bisa tetap di kiri, Mbappe di depan, dan kebutuhan justru bergeser ke sektor sayap kanan—menggantikan Rodrygo yang masa depannya diragukan.

Arda Guler belum cukup meyakinkan, dan Brahim Diaz belum terlihat sebagai opsi jangka panjang.

Untuk posisi ini, pemain seperti Dejan Kulusevski dari Tottenham yang konsisten di sisi berlawanan dari Son Heung-Min bisa jadi alternatif, sementara Nico Williams dari Athletic Club juga patut dipertimbangkan.

Bila ingin mengambil risiko besar, Amad Diallo dari Manchester United adalah opsi fleksibel yang bisa dimainkan baik sebagai gelandang serang ganda maupun winger murni.


2. Bek Tengah: Membangun Fondasi Pertahanan yang Renta

Kendati menang, Los Blancos harus kehilangan bek David Alaba karena cedera lutut serius yang parah. (Thomas COEX/AFP)

Masalah cedera yang berkepanjangan membuat sektor bek tengah menjadi satu di antara prioritas utama Real Madrid.

David Alaba yang kini berusia 32 tahun masih berjuang pulih dari cedera lutut serius, sementara Eder Militao sudah dua kali mengalami cedera ACL dalam waktu yang berdekatan.

Nama-nama seperti Cristian Romero (Tottenham) dan Jonathan Tah (Leverkusen), yang akan berstatus bebas transfer, muncul sebagai target potensial. Selain itu, Madrid dilaporkan mengincar Dean Huijsen dari Bournemouth, yang baru saja mencuri perhatian di timnas Spanyol.

Tak mengejutkan bila nama Piero Hincapie—bek andalan Alonso di Leverkusen—juga masuk daftar incaran. Bek muda milik AC Milan, Strahinja Pavlovic, yang nilai pasarnya sedang naik, juga jadi opsi alternatif.


3. Gelandang Tengah: Mencari Pendamping Ideal Bellingham

Aurelien Tchouameni berebut bola dengan Antoine Griezmann dalam laga La Liga antara Real Madrid vs Atletico Madrid, Minggu 9 Februari 2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Terlepas dari formasi yang akan dipilih Alonso, lini tengah tetap menjadi perhatian. Aurelien Tchouameni kerap dipaksa bermain di posisi darurat, termasuk sebagai bek tengah.

Eduardo Camavinga sering bermasalah dengan kebugaran dan kartu kuning, sementara Luka Modric di usianya sekarang tak lagi sanggup tampil penuh selama 90 menit, meski kualitasnya tak perlu diragukan.

Dani Ceballos belum membuktikan diri sebagai solusi jangka panjang, dan Jude Bellingham, meski sangat berkelas, jelas lebih efektif dalam peran menyerang.

Dengan Martin Zubimendi telah merapat ke Arsenal, dan Leo Westin yang baru berusia 16 tahun belum siap, Madrid harus mencari sosok gelandang nomor 8 lain. Ederson dari Atalanta, gelandang pengumpan ulung berusia 25 tahun, jadi kandidat yang ideal.

Manu Kone dari AS Roma punya potensi, tetapi risikonya tinggi, sementara Exequiel Palacios yang dilatih Alonso di Leverkusen kini berusia 26 tahun dan sedang memasuki masa emas kariernya.


Full-back — Sektor Rawan yang Tak Kunjung Terselesaikan

Bek Real Madrid asal Prancis, Ferland Mendy (tengah), ditantang oleh gelandang Amerika AC Milan, Yunus Musah, selama pertandingan sepak bola hari ke-4 fase liga Liga Champions UEFA antara Real Madrid CF dan AC Milan di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada tanggal 5 November 2024. (OSCAR DEL POZO /AFP)

Posisi bek sayap menjadi satu di antara titik paling bermasalah musim ini. Cedera panjang Dani Carvajal dan inkonsistensi Ferland Mendy membuat Ancelotti kesulitan menjaga keseimbangan tim.

Madrid sudah berhasil mendatangkan Trent Alexander-Arnold dari Liverpool, tetapi kebutuhan akan bek kiri baru masih mendesak.

Opsi seperti Diogo Dalot (Manchester United) bisa dipertimbangkan, meski ia lebih nyaman di sisi kanan. Alejandro Grimaldo (Leverkusen), Federico Dimarco (Inter Milan), dan Antonee Robinson (Fulham) bisa menjadi solusi jangka pendek, meskipun usia mereka berada di akhir puncak karier.

Usaha untuk memboyong Alphonso Davies dari Bayern Munchen gagal setelah sang pemain memperpanjang kontrak. Jeremie Frimpong terlalu ofensif dan lebih cocok jadi pengganti Alexander-Arnold di Liverpool ketimbang pendampingnya di Madrid.

Jika bisa membujuk PSG melepas Nuno Mendes, Madrid akan mendapatkan jackpot. Namun, kemungkinan tersebut kecil. Alternatif terbaik mungkin adalah Theo Hernandez dari Milan, atau bahkan opsi underrated seperti Destiny Udogie (Tottenham), yang tampil matang di usia 22 tahun.

Namun, melihat kondisi pasar dan kebutuhan di lini lain, bisa jadi Real Madrid akan menunda solusi di posisi ini dan mengandalkan kedalaman skuad seperti Fran Garcia serta fleksibilitas Camavinga di sisi kiri.

 

Sumber: Sporting News

Berita Terkait