Ruben Amorim Ternyata Ragu dengan Skuad MU Jelang Final Liga Europa, Kalah Sebelum Bertanding

Manajer Manchester United, Ruben Amorim memiliki satu kekhawatiran besar menjelang kekalahan mereka di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 25 Mei 2025, 05:15 WIB
Pelatih kepala Tottenham, Ange Postecoglou, dan pelatih kepala Manchester United, Ruben Amorim, selama pertandingan final Liga Europa antara Tottenham Hotspur dan Manchester United di Stadion San Mames di Bilbao, Spanyol, Kamis dini hari WIB (22-5-2025). (AP Photo/Manu Fernandez)

Bola.com, Jakarta Manajer Manchester United, Ruben Amorim memiliki satu kekhawatiran besar menjelang kekalahan mereka di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.

Spurs menang 1-0 di Bilbao berkat gol Brennan Johnson di babak pertama. Sementara, Setan Merah berusaha keras di akhir pertandingan, Spurs tetap kuat untuk memenangkan trofi Eropa pertama dalam 45 tahun dan kualifikasi Liga Champions dengan kemenangan tersebut.

Advertisement

ESPN melaporkan, Amorim memiliki kekhawatiran besar menjelang pertandingan tersebut mengenai kemampuan timnya untuk bersaing secara fisik dengan para pemain Tottenham.

Baik dari segi fisik maupun kecepatan kaki, Amorim merasa Spurs lebih unggul dalam hal individu dibandingkan para pemainnya.

Kekalahan tersebut meninggalkan lubang sebesar £100 juta dalam anggaran MU setelah mereka gagal lolos ke Liga Champions.


Efek Domino

Ekspresi para pemain Manchester United atas kekalahan mereka di final Liga Europa musim 2024/2025 melawan Tottenham Hotspur di stadion San Mames, Bilbao pada 21 Mei 2025 waktu setempat atau Kamis (22/5) dini hari WIB. (Josep LAGO/AFP)

Kekalahan Manchester United dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa bukan sekadar kehilangan gelar—dampaknya bisa jauh lebih besar.

Gagal lolos ke Liga Champions musim depan membuat peluang mereka untuk menarik pemain-pemain berkualitas terancam sirna, dan ini bisa menjadi pukulan terbesar dari semuanya.

Hasil akhir di Bilbao memastikan bahwa musim depan tidak akan ada kompetisi Eropa di Old Trafford untuk pertama kalinya dalam 11 tahun, sejak era David Moyes yang finis ketujuh di Premier League.

Tanpa sepak bola Eropa, sejumlah target transfer utama tampaknya akan sulit direalisasikan.


Denda

Ekspresi Ruben Amorim usai Manchester United kalah dari Tottenham di final Liga Europa 2024/2025. (AP Photo/Bernat Armangue)

Menurut laporan The Mirror, Adidas sebagai pemasok perlengkapan resmi MU, telah mencantumkan klausul khusus dalam kontraknya.

Klausul itu menyebut bahwa klub wajib berpartisipasi di Liga Champions setidaknya satu kali dalam setiap dua musim. Lantaran MU untuk kedua musim berturut-turut gagal menembus kompetisi elit Eropa tersebut, klausul penalti pun secara otomatis aktif.

Akibatnya, nilai kerja sama komersial antara MU dan Adidas akan dipangkas. Ini menjadi pukulan finansial besar lainnya di tengah upaya klub untuk memangkas biaya dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi Financial Fair Play (FFP).

Dampak dari denda ini bisa sangat luas, termasuk terhadap anggaran belanja pemain untuk musim panas mendatang. Terlebih, pemilik minoritas klub, Sir Jim Ratcliffe, sempat menyatakan bahwa tanpa investasi tambahan, keuangan Setan Merah bisa saja kolaps.

Berita Terkait