5 Pemain Underrated Hasil Didikan Pep Guardiola: Figur Istimewa, Kurang Terkenal Saja

Banyak pemain top hasil didikan Pep Guardiola. Tapi, ada juga yang luar biasa namun kurang terkenal.

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 07 Juni 2025, 10:15 WIB
Man City - Ilustrasi Pep Guardiola (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Sejak tahun 2016, Pep Guardiola menjadikan Manchester City telah mendominasi Liga Inggris. Mereka memenangkan beberapa gelar liga, termasuk empat gelar liga berturut-turut (2019-2024).

Pencapaian lainnya adalah meraih treble winners (Premier League, Piala FA, dan Liga Champions) pada musim 2022/2023. Ini menandai pencapaian treble winners keduanya dalam karier kepelatihannya. Guardiola dikenal dengan filosofi sepak bolanya yang menekankan penguasaan bola (tiki-taka) dan permainan menyerang yang atraktif.

Advertisement

Namun, situasi terbaru menunjukkan bahwa Pep Guardiola tidak sepenuhnya bahagia di Manchester City. Ancamannya untuk mengundurkan diri jika skuad tidak dirampingkan menunjukkan adanya ketidakpuasan. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi para penggemar dan manajemen klub.

Pep Guardiola dikenal dengan filosofi sepak bolanya yang unik. Filosofi ini menekankan pada penguasaan bola atau yang dikenal dengan istilah tiki-taka. Selain itu, ia juga mengedepankan permainan menyerang yang atraktif.

Filosofi ini telah membawa kesuksesan besar bagi tim-tim yang dilatihnya. Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester City adalah bukti nyata dari efektivitas filosofi Pep Guardiola. Banyak pelatih dan klub di seluruh dunia yang terinspirasi oleh gaya bermain dan filosofi kepelatihannya.

Meskipun demikian, filosofi ini juga memiliki tantangan tersendiri. Untuk menerapkan tiki-taka, dibutuhkan pemain-pemain yang memiliki kemampuan teknik tinggi dan pemahaman taktik yang baik. Selain itu, filosofi ini juga membutuhkan kerja keras dan disiplin dari seluruh pemain.

Nah ada juga pemain-pemain underrated yang pernah dididik Guardiola.


Pedro

Mantan gelandang Barcelona, Pedro Rodriguez. (AFP/Josep Lago)

Pedro menjadi pemain yang paling diremehkan dilatih oleh Pep Guardiola.

Pemain asal Spanyol itu adalah satu di antara pemain sepak bola modern yang paling berprestasi dan telah mewakili beberapa klub selama kariernya. Sejak datang melalui Akademi Barcelona, ​​Pedro telah mewakili Chelsea, Roma dan sekarang Lazio.

Pedro adalah bagian dari dua tim terkuat dalam sejarah sepak bola modern: tim pemenang sextuple Barcelona tahun 2009 serta tim impian Timnas Spanyol yang memenangkan Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.

Pedro menampilkan keterampilan menyerang yang sangat baik. Mampu bermain sebagai penyerang dan sebagai pemain sayap, dia adalah penyerang yang sangat efektif. Pedro memenangkan lima gelar La Liga dan tiga gelar Liga Champions.

Pedro menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang telah memenangkan Liga Champions, Liga Europa, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, Eurp, dan Piala Dunia. Tidak diragukan lagi dia merupakan satu di antara pemain yang paling diremehkan dari generasi ini.


Kyle Walker

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memastikan Kyle Walker meminta cabut dari timnya dan ingin melanjutkan karier ke klub di luar Inggris pada bursa transfer Januari 2025. (AFP/Ben Stansall)

Kyle Walker adalah satu di antara pemain yang sepertinya tidak pernah mendapatkan pujian yang layak dia dapatkan.

Didatangkan dari Tottenham Hotspur pada tahun 2017, Walker kini telah membuktikan dirinya sebagai bek kanan kelas dunia. Dia adalah bek kanan awal dalam masa Guardiola di Manchester City dan sering tampil untuk Timnas Inggris.

Walker telah menunjukkan konsistensi yang luar biasa selama beberapa musim terakhir. Ia memiliki kecepatan tinggi dan kekuatan luar biasa.

Hanya dalam empat tahun bersama Manchester City, Walker telah memenangkan tiga gelar Liga Inggris. Dia juga telah memenangkan empat Piala EFL dan Piala FA.


Ilkay Gundogan

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola (kiri) menangis sambil memeluk kapten timnya Ilkay Gundogan saat merayakan kemenangan atas Manchester United pada final Piala FA di Stadion Wembley di London, Sabtu 3 Juni 2023. (AP Photo/Dave Thompson)

Ilkay Gundogan dianggap sebagai satu di antara gelandang terbaik di Premier League.

Pemain asal Jerman itu pertama kali tampil bersama Borussia Dortmund pada 2012. Setelah menghabiskan empat tahun bersama klub Jerman itu, Gundogan menandatangani kontrak dengan Manchester City dengan nilai transfer £20 juta.

Gundogan merupakan pesepak bola yang sangat cerdas. Ia mampu bermain di mana saja di lini tengah. Keterampilan teknisnya sangat bagus dan dia dianggap oleh banyak orang sebagai satu di antara gelandang terbaik di dunia.

Gundogan telah menunjukkan kelasnya berkali-kali untuk Manchester City. Periode yang paling menonjol adalah tahun lalu, ketika ia beraksi tanpa kehadiran Kevin de Bruyne dan memastikan City memenangkan gelar liga. Dia mencetak 13 gol dan membuat tiga assist dalam 28 penampilan di liga.

Gundogan telah memenangkan tiga gelar Premier Legaue, empat Piala EFL dan Piala FA.


Nicolas Otamendi

Meski sudah tidak muda lagi, Nicolas Otamendi masuk skuad Argentina untuk Olimpiade 2024. Otamendi merupakan pemain yang sangat berpengalaman di pentas internasional. Bek berusia 36 tahun itu membela Argentina sejak tahun 2009 dan telah memiliki 117 caps. Otamendi turut membantu Argentina menjuarai Copa America dan Piala Dunia. (AFP/Juan Mabromata)

Nicolas Otamendi adalah satu di antara bek paling sukses dalam sejarah Manchester City.

Otamendi ditandatangani oleh City pada 2015 dari Valencia dengan nilai transfer £32 juta. Penandatanganannya ternyata bernilai setiap sen, karena ia tumbuh menjadi bek terbaik klub.

Otamendi bermain di bawah asuhan Guardiola selama empat tahun. Dia sangat mudah beradaptasi dan mampu bermain di mana saja di garis pertahanan. Fleksibilitas dan kekuatan adalah kunci gaya permainannya dan mendukung klub mencapai kesuksesan besar.


Dante

Dante menempati posisi kelima dalam daftar pemain yang paling diremehkan yang dilatih oleh pelatih Spanyol itu.

Pemain Brasil itu bermain di bawah asuhan pelatih asal Spanyol itu di Bayern Munich selama dua tahun. Guardiola melatih Dante untuk mencapai potensi maksimalnya. Dia sangat serbaguna. Dante mampu bermain di lini tengah atau sebagai bek kiri.

Dante membuat 133 penampilan untuk Bayern selama tiga tahun. Dia berhasil mencetak enam gol dan juga memberikan delapan assist untuk timnya. Dante juga mewakili Timnas Brasil sebanyak 13 kali.

Sumber: Sportskeeda