Alvaro Morata Dapat Ancaman Pembunuhan setelah Gagal Penalti di Final UEFA Nations League, Istrinya Tak Tinggal Diam

Istri Alvaro Morata mengecam ancaman pembunuhan terhadap suaminya usai kegagalan penalti di final UEFA Nations League.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 10 Juni 2025, 14:15 WIB
Kiper Portugal 01, Diogo Costa (kanan), menggagalkan tendangan penalti dari penyerang Spanyol #07, Alvaro Morata (kiri), selama pertandingan final UEFA Nations League antara Portugal dan Spanyol di Munich, Jerman selatan pada 8 Juni 2025. (Tobias SCHWARZ/AFP)

Bola.com, Jakarta - Alice Campello, istri kapten dan striker Timnas Spanyol, Alvaro Morata, angkat bicara menanggapi serangan kebencian dan ancaman pembunuhan yang diterima suaminya setelah kekalahan Spanyol dari Portugal di final UEFA Nations League, Senin dini hari WIB (9-6-2025).

Pertandingan tersebut berakhir imbang 2-2 hingga babak perpanjangan waktu dan harus ditentukan lewat adu penalti.

Advertisement

Timnas Portugal akhirnya keluar sebagai juara dengan skor 5-3 setelah Morata menjadi satu-satunya pemain yang gagal mengeksekusi tendangan 12 pas.

Kegagalan itu membuat Morata menjadi sasaran para perundung di dunia maya. Campello, yang juga dikenal sebagai model, langsung bereaksi keras melalui akun Instagram-nya.

"Apakah kita sadar bahwa ini hanya tentang sebuah pertandingan sepak bola?” tulis Campello di sebuah unggahan yang memperlihatkan sejumlah pesan kebencian yang dikirimkan kepada Morata.


Pesan Panjang Campello

Diogo Costa tampil sebagai pahlawan Portugal dengan menggagalkan tendangan Alvaro Morata, sementara Ruben Neves menjadi algojo terakhir yang memastikan kemenangan. (Christian Charisius, dpa via AP)

Dalam unggahan lain yang menampilkan foto Alvaro Morata memeluk anak-anak mereka, Campello menulis pesan panjang bernada reflektif.

"Dalam hidup, kita semua pernah membuat kesalahan. Hidup terdiri dari pelajaran, pengalaman, momen baik dan buruk, dan tak seorang pun dari kita punya hak untuk menghakimi orang lain," tulis Campello.

"Sepak bola memang seperti itu—dan menurut saya di situlah letak keindahannya: penuh emosi dan tidak bisa diprediksi. Ini adalah olahraga, ini hiburan. Maka, berikanlah porsinya yang tepat," imbuhnya.

Campello juga menyinggung soal standar ganda publik terhadap pesepak bola yang melakukan kesalahan.

"Saya ingin sekali melihat kehidupan orang-orang yang dengan mudahnya mengkritik kesalahan orang lain dan melihat betapa sempurnanya mereka menjalani hidup serta apa saja pencapaian mereka. Tolong, tunjukkan rasa hormat dan berhentilah menjadi manusia yang kejam," lanjut Campello.


"Rujuk" Lagi

Istri penyerang Spanyol #07 Alvaro Morata, Alice Campello, menghadiri pertandingan Grup B UEFA Euro 2024 antara Albania dan Spanyol di Duesseldorf Arena di Duesseldorf pada 24 Juni 2024. (Alberto PIZZOLI/AFP)

Dukungan dari Campello datang beberapa bulan setelah ia dan Morata kembali bersama pada Januari lalu, usai menjalani perpisahan selama lima bulan.

Dalam wawancara dengan acara televisi Italia, "Verissimo", April lalu, Campello menyebut perpisahan mereka sebagai "kesalahan terbesar yang pernah kami buat dalam hidup".

Media olahraga Spanyol, Marca, sebelumnya melaporkan bahwa hubungan pasangan ini sempat memburuk setelah final Euro 2024, yang dimenangkan Spanyol atas Inggris dengan skor 2-1.

Ketegangan terjadi usai Campello dikabarkan hanya mengizinkan dirinya, keempat anak mereka, dan teman-temannya untuk turun ke lapangan merayakan kemenangan—sementara orang tua Morata dan anggota keluarga lainnya tidak diperbolehkan bergabung.

Situasi itu disebut-sebut menjadi pemicu utama retaknya hubungan mereka saat itu.

 


Kemungkinan Pensiun dari Timnas Spanyol

Pemain depan Spanyol #07, Alvaro Morata, bereaksi setelah gagal mengeksekusi penalti setelah pertandingan final UEFA Nations League antara Portugal dan Spanyol di Munich, Jerman selatan, Senin dini hari WIB (9-6-2025). (Alexandra BEIER/AFP)

Kini, keduanya tampaknya telah memperbaiki hubungan mereka, dan Campello menunjukkan dukungan penuh untuk suaminya yang sedang dalam tekanan berat.

Morata, di sisi lain, tampak emosional setelah kekalahan adu penalti tersebut. Dalam pernyataannya kepada media Spanyol, AS, ia mengisyaratkan kemungkinan pensiun dari timnas.

"Saya pergi dengan perasaan marah. Saya ingin menangis, walau akhirnya tidak. Anak-anak saya ada di tribune, dan dalam hidup, kita harus belajar," ujarnya.

"Pensiun dari tim nasional? Mungkin saya tidak akan kembali pada bulan September," katanya lagi.

 

Sumber: Daily Mail

Berita Terkait