Kok Mau-maunya Thomas Frank Melatih Tottenham Hotspur dengan Segala Tantangan dan PR Menumpuk?

Berikut ini tantangan dan pekerjaan rumah menumpuk yang harus dibenahi Thomas Frank di Tottenham Hotspur.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 11 Juni 2025, 10:15 WIB
Pelatih Brentford, Thomas Frank saat ini tengah menjalani musim ke-6 menangani The Bees di Premier League musim 2023/2024. Ia mulai membesut Brentford saat masih berkiprah di Championship pada awal musim 2018/2019. Brentford dibawanya promosi ke Premier League sejak musim 2020/2021 setelah melewati jalur play-off. (AFP/Darren Staples)

Bola.com, Jakarta - Setelah menjalani musim yang kurang memuaskan dan finis di posisi ke-17 klasemen akhir Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur memutuskan untuk menunjuk Thomas Frank sebagai pelatih kepala baru menggantikan Ange Postecoglou.

Meski Postecoglou sempat memberikan gelar Liga Europa, performa domestik yang buruk menjadi alasan utama pemecatannya. Penunjukan Frank menandai babak baru bagi Spurs, yang berharap dapat kembali bersaing di papan atas Liga Primer.

Advertisement

Namun, tugas ini tidak akan mudah. Frank akan menghadapi sejumlah tantangan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar dapat membawa Spurs kembali ke performa terbaiknya.

Berikut ini tantangan dan pekerjaan rumah menumpuk yang harus dibenahi Thomas Frank di Tottenham Hotspur.

 


Membangun Kembali Mentalitas Tim

Son Heung-min (tengah) mengangkat trofi untuk merayakan kemenangan bersama para pemain Tottenham setelah menjuarai final Liga Europa 2024/2025 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/05/2025) WIB. Tottenham menang dengan skor 1-0 atas Manchester United. (AFP/Ander Gillenea)

Salah satu tantangan utama yang akan dihadapi Frank adalah membangun kembali mentalitas tim. Spurs mengakhiri musim 2024/2025 dengan catatan terburuk mereka di era Premier League, kalah 22 kali dari 38 pertandingan liga.

Rentetan hasil negatif ini tentu berdampak besar pada kepercayaan diri para pemain. Frank perlu menanamkan mentalitas pemenang dan kepercayaan diri kepada para pemain agar mereka dapat tampil lebih baik di lapangan.

Selain masalah mentalitas, Spurs juga memiliki masalah di lini belakang. Mereka kebobolan 65 gol di Liga Inggris musim lalu, jumlah yang sangat mengkhawatirkan.

Frank perlu memperkuat lini belakang Spurs dengan mendatangkan pemain baru atau memaksimalkan potensi pemain yang sudah ada. Kabarnya, Frank tertarik untuk mendatangkan Nathan Collins dari Brentford untuk memperkuat lini belakang Spurs.

 


Menemukan Pengganti yang Tepat untuk Richarlison

Ini menjadi gelar ketiga The Lilywhites di Liga Europa setelah sebelumnya menjadi pemenang pada 1972 dan 1984. (ANDER GILLENEA/AFP)

Dengan Richarlison yang kemungkinan akan hengkang dari Spurs musim panas ini, Frank perlu mencari pengganti yang tepat untuk mengisi posisi striker.

Beberapa nama yang dikaitkan dengan Spurs antara lain Yoane Wissa dan Kevin Schade. Frank perlu mempertimbangkan dengan matang opsi yang ada dan memilih pemain yang paling sesuai dengan kebutuhan tim.

Sebagai pelatih Tottenham Hotspur, Frank akan menghadapi tekanan dan ekspektasi yang tinggi dari para penggemar dan manajemen klub. Spurs adalah klub besar dengan sejarah panjang, dan para penggemar selalu mengharapkan tim untuk tampil kompetitif dan meraih gelar juara. Frank perlu mampu mengelola tekanan ini dan fokus pada pekerjaannya di lapangan.

Selama melatih Brentford, Frank dikenal dengan gaya bermain pragmatis dan mengandalkan kolektivitas tim. Di Tottenham, ia mungkin perlu beradaptasi dengan gaya bermain yang lebih menyerang dan menghibur, sesuai dengan tradisi klub. Kemampuan Frank untuk beradaptasi dengan gaya bermain yang berbeda akan menjadi kunci kesuksesannya di Spurs.

 


Membangun Hubungan yang Baik dengan Pemain

Menundukkan Manchester United 1-0 di final Liga Europa 2024/2025, Tottenham Hotspur berhasil mencetak sejarah baru dengan meraih gelar juara. (Thomas COEX/AFP)

Frank dikenal sebagai pelatih yang dekat dengan para pemainnya dan mampu membangun hubungan yang baik dengan mereka. Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang positif di ruang ganti dan memaksimalkan potensi para pemain.

Selain itu, setelah menjuarai Liga Europa musim lalu, Spurs akan kembali berlaga di kompetisi Eropa musim depan. Frank perlu memastikan bahwa timnya dapat tampil kompetitif di Eropa dan mempertahankan prestasi yang telah diraih. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Frank, mengingat ketatnya persaingan di kompetisi Eropa.

Dengan penunjukan Thomas Frank sebagai pelatih kepala baru, Tottenham Hotspur berharap dapat kembali ke jalur kemenangan dan meraih kesuksesan di masa depan. Namun, Frank akan menghadapi sejumlah tantangan dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Berita Terkait