Bola.com, Jakarta - Villarreal kembali menuai badai kritik dari pendukungnya terkait aktivitas transfer musim panas ini.
Setelah diprotes karena mendatangkan Thomas Partey dari Arsenal secara gratis, meski pemain asal Ghana itu masih menghadapi tuduhan lima kasus pemerkosaan dan dua pelecehan seksual, kini klub berjuluk Yellow Submarine tersebut kembali jadi sorotan usai merekrut Manor Solomon.
Winger asal Israel berusia 26 tahun itu didatangkan dengan status pinjaman dari Tottenham Hotspur pada hari terakhir bursa transfer.
Kehadiran Solomon sekaligus melengkapi lini serang Villarreal setelah kepergian Yeremy Pino ke Crystal Palace dan Karl Etta Eyong ke Levante, serta bergabungnya Georges Mikautadze.
Sikap Politik Manor
Manor Solomon, yang telah 44 kali membela Timnas Israel, kerap dikaitkan dengan sikap politiknya.
Ia diketahui pernah menyatakan dukungan terhadap invasi Israel ke Jalur Gaza, isu yang kini sedang diperiksa Mahkamah Internasional atas dugaan genosida.
Solomon juga pernah menuding kelompok Hamas meluncurkan roket ke rumah sakit di Gaza, klaim yang kemudian dibantah sejumlah media independen.
Seperti dicatat Marca, saat dipinjamkan ke Leeds United musim lalu, Solomon sering menjadi sasaran serangan antisemit, baik di stadion maupun media sosial. Namun, di sisi lain, ia juga dituduh publik sebagai pendukung genosida.
Respons Pedas dari Media Sosial
Tak heran, unggahan resmi Villarreal yang mengumumkan kedatangan Solomon langsung dibanjiri komentar bernada kecaman. Banyak pendukung menudingnya sebagai zionis dan membanjiri kolom komentar dengan bendera Palestina.
Satu di antara komentar bernada sarkastis bahkan menyebut:
"Musim dingin nanti kalian harus rekrut cicit Mussolini karena sudah tidak ada lagi yang bisa lebih membuat kami dibenci."
Sindiran itu merujuk kepada Romano Mussolini, pemain Cremonese yang merupakan cicit diktator Italia, Benito Mussolini.
Komentar lain memilih menyoroti aspek moral klub.
"Lihatlah apa yang mereka katakan tentang kita, Villarreal CF. Dan mereka benar. Selamat, inilah yang kalian capai. Inilah akibatnya jika tidak punya nilai, atau nilai yang hanya sekadar di atas kertas. Kalian pasti puas."
Internal Villarreal dan Sikap Politik Spanyol
Ironisnya, di dalam skuad Villarreal sendiri terdapat pemain yang sebelumnya pernah mengekspresikan dukungan terhadap Palestina.
Aissa Mandi, yang kini sudah hengkang, dan Ilias Akhomach, pernah menolak berpartisipasi dalam momen hening sebelum laga kontra klub Israel, Maccabi Haifa, di Liga Europa dua tahun lalu.
Saat itu mereka menilai Maccabi hanya menghormati korban di satu pihak.
Secara politik, sikap Spanyol juga cenderung berbeda dengan langkah Villarreal. Pemerintah Spanyol termasuk yang paling vokal menentang aksi militer Israel di Gaza.
Bersama Irlandia, Spanyol bahkan menjadi negara Eropa pertama yang mengakui negara Palestina dan secara terbuka menuduh Israel melakukan genosida.
Sumber: Football Espana