Bola.com, Jakarta Pasar transfer sepak bola kembali mencetak sejarah.
Laporan terbaru dari CIES Football Observatory, sepanjang 2025, klub-klub di seluruh dunia telah menghabiskan sekitar 14,2 miliar euro (Rp271,8 triliun), hanya untuk belanja pemain.
Angka ini naik 14% dibandingkan rekor sebelumnya pada 2023, menegaskan bahwa kompetisi antarklub kini semakin erat kaitannya dengan kemampuan finansial, bukan semata strategi lapangan.
Dari daftar 20 klub dengan aktivitas transfer terbesar, hampir setengahnya dikuasai oleh tim Premier League. Nama-nama seperti Liverpool, Chelsea, dan Manchester City mendominasi, dengan total transaksi masing-masing mencapai ratusan juta euro.
Liverpool Menggila
Liverpool bahkan mencatatkan angka luar biasa: sekitar 500 juta euro untuk belanja pemain, dengan pemasukan 255 juta dari penjualan, sehingga total arus transfer mencapai 755 juta euro.
Namun, dominasi ini juga memperlihatkan sisi lain. Dalam catatan net spending, ManchesterCity (-369 juta euro), Arsenal (-366 juta euro), dan Liverpool (-245 juta euro) menanggung defisit besar.
Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan: apakah keberhasilan di lapangan benar-benar sepadan dengan beban finansial yang ditanggung?
Klub-klub Kecil yang Cuan
Sementara itu, klub-klub dengan model bisnis berbeda seperti RC Lens (+113 juta euro), Lyon(+108 juta euro), dan Monaco (+95 juta euro) justru menunjukkan bahwa keuntungan besar masih bisadiraih lewat pengelolaan pemain muda dan penjualan strategis.
Di sisi lain, data FIFA yang dilansir Reuters memberikan perspektif berbeda. Sepanjang jendelatransfer musim panas 2025, tercatat hampir 12 ribu transfer internasional dengan nilai total 8,4–9 miliar euro.
Angka ini bukan hanya rekor baru, tapi jugamencerminkan peningkatan 50% dibanding periode yang sama tahun lalu. Premier Leaguekembali jadi penggerak utama dengan kontribusi lebih dari 3 miliar Dolar AS.
Sumber: Inside World Football
Penulis: Fadillah Setiawan