Mengulik Sejarah Padel: Diciptakan karena Keterbatasan Lahan, Kini Jadi Tren Dunia

Padel, olahraga raket yang booming, ternyata lahir dari keterbatasan lahan di Meksiko. Simak perjalanan panjang sejarah padel dari Acapulco hingga populer di Indonesia.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiperbarui 05 September 2025, 21:49 WIB
Mantan petenis Prancis, Richard Gasquet (kanan), dan rekan setimnya Guillaume Lautier, bermain padel di Beziers Indoor Padel, Beziers, selatan Prancis, pada 22 Juli 2025. (AFP/Gabriel Bouys)

Bola.com, Jakarta - Padel adalah olahraga raket dinamis yang memadukan elemen tenis dan squash, dimainkan di lapangan berdinding.

Olahraga ini telah mengalami pertumbuhan pesat, menjadikannya salah satu cabang paling populer di dunia saat ini. Sejarah padel bermula dari sebuah inovasi sederhana di Meksiko pada akhir tahun 1960-an.

Advertisement

Awalnya diciptakan oleh seorang pengusaha bernama Enrique Corcuera, padel lahir dari keterbatasan ruang untuk membangun lapangan tenis. Dari sana, permainan unik ini menyebar ke Spanyol dan Argentina, sebelum akhirnya mendunia. Kini, padel telah menarik jutaan pemain di berbagai benua.

Popularitasnya terus meroket, bahkan telah diakui dalam berbagai ajang olahraga internasional. Di Indonesia, padel juga mulai menunjukkan geliatnya, dibawa oleh komunitas ekspatriat. Perkembangan ini menandai babak baru bagi olahraga raket tersebut di tanah air.

Meskipun tergolong baru di banyak negara, sejarah padel menunjukkan perjalanan panjang dari ide sederhana menjadi fenomena global. Olahraga ini menawarkan pengalaman bermain yang seru dan inklusif bagi berbagai kalangan. Kehadirannya di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 sebagai cabang eksibisi semakin menegaskan posisinya.


Asal Mula Padel: Inovasi dari Keterbatasan

Keseruan padel di OMIA 2025 (Liputan6.com/Thomas)

Sejarah padel dimulai pada 1969 di Acapulco, Meksiko, oleh seorang pengusaha bernama Enrique Corcuera. Corcuera menghadapi kendala ruang terbatas di pekarangan rumahnya untuk membangun lapangan tenis yang ideal. Keterbatasan inilah yang memicu ide kreatifnya untuk menciptakan permainan baru.

Ia kemudian memodifikasi lapangan squash yang sudah ada di rumahnya, menambahkan dinding di sekelilingnya. Corcuera juga menggunakan raket yang lebih kecil tanpa senar, yang kini dikenal sebagai raket padel. Permainan yang ia ciptakan ini awalnya dinamakan "Paddle Corcuera", menjadi cikal bakal olahraga padel modern.

Lapangan yang dirancang Corcuera memiliki dimensi sekitar 10x20 meter, dikelilingi tembok setinggi 3-4 meter, dengan net di tengahnya. Desain lapangan yang unik ini memungkinkan bola memantul dari dinding, menambah dinamika permainan. Istri Enrique, Viviana, yang juga mantan Miss Argentina, turut berperan penting. Ia merancang peraturan padel pertama sebagai hadiah ulang tahun untuk suaminya, meletakkan dasar regulasi olahraga ini.


Penyebaran Internasional Awal Padel: Dari Meksiko ke Eropa dan Amerika Selatan

Keseruan olahraga padel

Pada 1974, Alfonso de Hohenlohe, seorang bangsawan Spanyol dan teman dekat Corcuera, mengunjungi Meksiko. Ia sangat terkesan dan menyukai permainan padel yang unik ini. Hohenlohe kemudian membawa konsep padel ke Spanyol, membangun dua lapangan padel pertama di Marbella Club miliknya di Costa del Sol pada tahun yang sama.

Penyebaran padel berlanjut pada 1975 ketika seorang jutawan Argentina, Julio Menditenguia, menemukan olahraga ini di Marbella. Terpikat oleh daya tariknya, Menditenguia memutuskan membawa padel ke Argentina. Di negara ini, padel segera menjadi sangat populer, menarik minat banyak orang.

Saat ini, Spanyol menjadi salah satu pusat utama padel dunia, dengan lebih dari 20.000 lapangan padel. Diperkirakan ada sekitar enam juta pemain aktif di Spanyol, menjadikan padel olahraga terpopuler kedua setelah sepak bola.

Argentina juga tidak kalah, memiliki lebih dari dua juta pemain padel berlisensi resmi dan lebih dari 10.000 lapangan padel. Kedua negara ini menjadi pionir dalam popularitas global padel.


Standardisasi dan Profesionalisasi Padel: Menuju Olahraga Global

Perkembangan padel memasuki babak baru dengan pembentukan Federasi Padel Internasional (FIP) pada 1991 di Madrid, Spanyol. Pembentukan FIP menjadi langkah krusial dalam standardisasi aturan dan promosi olahraga ini secara global. Setahun kemudian, kejuaraan dunia padel pertama berhasil diselenggarakan pada tahun 1992 di Madrid dan Seville.

Pada 1993, Dewan Olahraga Spanyol secara resmi mengakui padel sebagai sebuah olahraga. Mereka juga mengubah ejaan nama permainan ini menjadi "padel" untuk memudahkan pengucapan dalam bahasa Spanyol. Kesepakatan penting lainnya terjadi pada 1997 di Barcelona, ketika Spanyol dan Argentina menyatukan aturan dan secara resmi menyebut permainan ini Padel, mengakhiri variasi nama yang ada.

Aspek profesionalisasi semakin kuat dengan dibentuknya tur profesional dunia pertama, Padel Pro Tour, pada tahun 2005. Tur ini kemudian berevolusi menjadi World Padel Tour pada 2013, yang hingga kini masih menjadi sirkuit turnamen bergengsi dengan acara-acara yang digelar di berbagai negara. Perkembangan ini menunjukkan komitmen untuk mengangkat padel ke level kompetisi tertinggi.

Pada 2022, Premier Padel didirikan sebagai kemitraan antara FIP dan Qatar Sports Investments. Langkah besar terjadi pada Agustus 2023, ketika Premier Padel mengakuisisi World Padel Tour. Akuisisi ini bertujuan untuk menciptakan sirkuit global baru yang lebih terpadu, yang akan dimulai pada tahun 2024, menandai era baru bagi padel profesional.


Perkembangan Global dan Popularitas Padel Saat Ini

Padel telah menyebar ke berbagai belahan dunia, tidak hanya terbatas di Eropa dan Amerika Selatan, tetapi juga merambah ke Timur Tengah dan Asia. Data menunjukkan pada tahun 2023, terdapat lebih dari 25 juta pemain aktif di lebih dari 90 negara. Angka ini menegaskan posisi padel sebagai salah satu olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Di Indonesia, sejarah padel dimulai sekitar 2010-an, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali. Olahraga ini awalnya diperkenalkan oleh komunitas ekspatriat dari Spanyol dan Argentina yang tinggal di tanah air. Mereka membawa budaya bermain padel, yang kemudian menarik minat masyarakat lokal.

Perkembangan padel di Indonesia semakin pesat dengan adanya pengakuan resmi. Padel kini termasuk dalam daftar cabang olahraga eksibisi yang akan dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Ini merupakan langkah signifikan untuk meningkatkan profil padel di kancah olahraga nasional.

Selain itu, Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) telah resmi menjadi anggota Federasi Internasional Padel (FIP) pada tahun 2024.

Keanggotaan ini membuka jalan bagi Indonesia untuk berpartisipasi lebih aktif dalam turnamen internasional dan mengembangkan atlet padel berkelas dunia. Masa depan padel di Indonesia terlihat sangat cerah, mengikuti jejak popularitas globalnya.

Tag Terkait

Berita Terkait