Barcelona Tak Akan Pulangkan Marcus Rashford ke MU, tapi Benarkah Ia Salah Melangkah?

Barcelona bukan tempat yang tepat untuk Marcus Rashford, meski rumor pulang ke MU dibantah.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 10 September 2025, 21:15 WIB
Marcus Rashford dalam pertandingan pramusim Barcelona melawan Vissel Kobe di Stadion Noevir Kobe, Minggu (27-7-2025). (Dok. X@FCBarcelona)

Bola.com, Jakarta - Marcus Rashford disebut melakukan kesalahan dengan bergabung ke Barcelona. Menurut pakar sepak bola Eropa, Andy Brassell, klub raksasa Spanyol itu tak bisa memberikan waktu bermain yang cukup bagi bintang Timnas Inggris tersebut untuk membangun kembali performanya.

Rashford menunjukkan sekilas kualitasnya saat Inggris menang 2-0 atas Andorra di Villa Park, tetapi juga terlihat jelas masih berkarat.

Advertisement

Komentator talkSPORT, Adrian Durham, bahkan hanya memberi nilai 5/10, sementara pelatih Thomas Tuchel mengaku menginginkan lebih dari sang penyerang selepas laga.

Sementara saat Tiga Singa pesta lima gol ke gawang Serbia di Stadion Rajko Mitic, Rabu (10-9-2025) dini hari WIB, Rashford masuk dari bangku cadangan.

Ironisnya, justru masa pinjaman Rashford di Aston Villa paruh kedua musim lalu yang membuatnya kembali masuk skuad The Three Lions. Namun, langkahnya menuju Barcelona sebagai pinjaman kedua beruntun dianggap kurang tepat.


Kesulitan Bersinar di Laga Kompetitif

Pemain Barcelona, Marcus Rashford, beraksi melewati pemain Daegu FC pada laga uji coba di Korea Selatan, Senin (4/8/2025) malam WIB. (Yun Kwan-shick/Yonhap via AP)

Pemain berusia 27 tahun itu resmi bergabung ke Barcelona pada musim panas ini dari Manchester United (MU).

Setelah tampil apik di pramusim bersama Blaugrana, Rashford justru kesulitan bersinar di laga kompetitif. Dalam tiga laga awal La Liga musim ini, ia dua kali masuk sebagai pemain pengganti.

Satu-satunya kesempatan menjadi starter berakhir pahit karena ditarik keluar di babak pertama saat Barca tertinggal 0-2 sebelum akhirnya menang 3-2 atas Levante.

Situasi ini memunculkan kabar dari media Spanyol bahwa Barcelona mempertimbangkan mengirim Rashford pulang lebih cepat ke Old Trafford. Namun, rumor tersebut langsung dibantah pihak dalam klub.


Barcelona Bukan Tempat yang Tepat

Marcus Rashford dalam pertandingan pramusim Barcelona melawan Vissel Kobe di Stadion Noevir Kobe, Minggu (27-7-2025). (Dok. X@FCBarcelona)

Dalam program "Trans Euro Express" di talkSPORT, Brassell mempertanyakan logika peminjaman Rashford ke Barcelona.

"Seberapa besar kemungkinan Rashford bisa mendapatkan menit bermain konsisten di sana untuk membangun dirinya lagi?" kata Brassell.

"Yang dia butuhkan sebenarnya adalah 15 pertandingan beruntun, dimainkan penuh atau hampir penuh. Itu mustahil terjadi di Barcelona. Dari awal Deco sudah bilang, kebutuhan utama bukan bek, bukan juga kiper, meski akhirnya mereka merekrut Joan Garcia. Yang mereka perlukan adalah pelapis untuk Raphinha," ulasnya.

Rekan siaran Brassell, Danny Kelly, menambahkan bahwa status Rashford di Barca memang hanya sebagai "pelapis". Pasalnya, Raphinha musim lalu mencatat 34 gol dan 25 assist dari 57 pertandingan di semua ajang.

Rashford sempat menekankan fleksibilitasnya bisa bermain sebagai striker. Namun, Brassell memberikan penegasan.

"Tidak pernah ada wacana Rashford dimainkan sebagai penyerang tengah. Jika Lewandowski absen, pilihannya justru Ferran Torres. Padahal, Guardiola dan Luis Enrique sudah lama menilai Rashford punya naluri alami sebagai striker, meski bukan tipikal target man," tuturnya.


Rumor Pulang ke MU Dibantah

Marcus Rashford jelang pertandingan pramusim Barcelona melawan Vissel Kobe di Stadion Noevir Kobe. (Dok. X@FCBarcelona)

Spekulasi Barcelona ingin mengakhiri masa pinjaman lebih awal langsung ditepis. Pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague, menulis di X:

"Benar-benar omong kosong kalau Barca ingin memulangkan Rashford lebih cepat. Klub justru mengatakan pada perwakilannya bahwa mereka percaya Rashford bisa bangkit dan kembali jadi pemain top."

Brassell sebelumnya pernah menyebut Rashford akan mendapat peran lebih besar begitu Liga Champions bergulir.

"Begitu fase grup dimulai dengan jadwal padat, saat itulah Rashford akan benar-benar penting," ujarnya.

"Format delapan pertandingan membuat tim harus lebih sering merotasi skuad. Musim lalu banyak tim masih bingung soal jumlah poin yang dibutuhkan untuk lolos. Sekarang sudah ada patokan, jadi rotasi bakal lebih efisien. Saya yakin Rashford akan mendapat menit bermain lebih banyak di momen itu," katanya lagi.

 

Sumber: Talksport

Berita Terkait