Peter de Roo Soroti Penciptaan Peluang Persis di BRI Super League: Harus Lebih Bersabar, Kurangi Spekulasi

Proses penciptaan peluang Persis Solo menjadi aspek krusial yang mendapatkan sorotan dari Peter de Roo. Menurut dia, upaya meraih kemenangan tak hanya bisa dicapai dengan menciptakan peluang sebanyak mungkin.

BolaCom | Radifa ArsaDiterbitkan 15 September 2025, 19:45 WIB
Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, saat memimpin agenda pemusatan latihan anak asuhnya yang berlangsung di Yogyakarta sebagai persiapan menuju ajang Super League 2025/2026. (Dok Persis)

Bola.com, Solo - Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, mengungkapkan salah satu evaluasi penting yang harus diperbaiki anak asuhnya setelah mengalami kekalahan dari Persijap Jepara pada pekan ke-5 BRI Super League 2025/2026.

Proses penciptaan peluang Persis Solo menjadi aspek krusial yang mendapatkan sorotan dari Peter de Roo. Menurut dia, upaya meraih kemenangan tak hanya bisa dicapai dengan menciptakan peluang sebanyak mungkin.

Advertisement

Namun, saat bisa menghasilkan peluang terbaik, Peter menilai Laskar Sambernyawa justru gagal memaksimalkannya dengan optimal. Akhirnya, mereka harus mengakui keunggulan Laskar Kalinyamat dengan skor 1-2.

“Saya sangat setuju kami tidak menciptakan peluang sebanyak yang kami inginkan. Jika ingin mencetak gol, tentu kami harus bisa menciptakan peluang untuk mencetak gol,” kata Peter de Roo.

“Peluang yang kami ciptakan pada menit akhir, itu seharusnya menjadi gol. Saya pikir, jika kami ingin mencetak gol, ini tentu tentang bagaimana menciptakan peluangnya,” tambah juru taktik asal Belanda tersebut.

 
 
 

Mendaur Ulang Serangan

Tim Persis Solo di BRI Super League 2025/26. (Dok. ileague.id)

Juru taktik berusia 55 tahun ini juga menyinggung soal pentingnya kesabaran Persis Solo dalam setiap memasuki fase akhir serangan, terutama ketika pemain sudah memasuki area sepertiga akhir permainan.

Saat sudah melalui tahap ini, anak asuhnya terlalu terburu-buru dalam mengakhiri serangan. Tak jarang, Persis terlalu berspekulasi.

Padahal, menurut Peter, ada kalanya pemain harus mendaur ulang serangan hingga bisa benar-benar menghasilkan peluang yang matang.

“Saya pikir, di area sepertiga akhir, juga dari tengah lapangan ke sepertiga akhir, kami tidak cukup klinis. Kami mencoba masuk ke dalam dan mengirimkan umpan silang yang sifatnya fifty-fifty,” kata dia.

“Padahal, seharusnya kami harus mencoba menata ulang serangan ini agar bisa menciptakan peluang terbaik. Karena, memenangkan pertandingan bukan tentang menciptakan peluang sebanyak mungkin, melainkan tentang menciptakan peluang terbaik," lanjutnya.


Jangan Sering Berspekulasi

Bek asing Persis Solo, Jordy Tutuarima, saat mengirimkan umpan silang kepada rekan-rekannya dalam duel melawan Bali United di Stadion Manahan, Solo, Kamis (6/3/2025) malam. (Bola.com/Radifa Arsa)

Minimnya kesabaran pemain dalam mengakhiri fase serangan memang menjadi catatan tersendiri bagi Peter. Dia tidak ingin pemainnya terburu-buru melakukan umpan silang, maupun melepaskan tembakan jarak jauh.

“Saya pikir kami tidak melakukan itu dengan baik. Kami tidak cukup sabar di saat-saat di mana saya pikir kami harus menata ulang serangan, alih-alih melakukan umpan silang atau berspekulasi dengan tembakan dari jarak 30 meter,” ucapnya.


Hadapi Laga Selanjutnya

Sejauh ini, Persis Solo telah melewati empat pertandingan terakhirnya tanpa kemenangan. Sebelum kalah dari Persijap Jepara, mereka sempat tertimpa dua kali kekalahan dan meraih satu hasil imbang.

Pada pertandingan berikutnya, Laskar Sambernyawa akan melalui laga yang sulit saat melawat ke markas Borneo FC pada pekan ke-6 yang berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, Senin (22/9/2025).


Persaingan di BRI Super League

Berita Terkait