Profil 5 Anggota Geng Los Maleantes del Cono yang Diduga Terlibat Pembunuhan Diplomat RI di Peru

Informasi mengenai peran serta kewarganegaraan individu yang terlibat dalam kasus pembunuhan Zetro Leonardo Purba di Peru.

BolaCom | Aning JatiDiperbarui 16 September 2025, 19:32 WIB
Ucapan duka cita Kementerian Luar Negeri RI atas meninggalnya Zetro Leonardo Purba. (Dok. Tangkapan layar Instagram @kemlu_ri)

Bola.com, Jakarta - Kasus pembunuhan diplomat Indonesia, Zetro Leonardo Purba, di Peru, memasuki babak penting setelah pihak berwenang menangkap lima tersangka yang diduga anggota geng kriminal "Los Maleantes del Cono".

Penangkapan ini menjadi titik terang untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam insiden tragis tersebut.

Advertisement

Kelima tersangka berhasil ditangkap di wilayah San Martín de Porres, Lima, setelah polisi melakukan penyelidikan intensif terhadap aktivitas geng ini.

Para tersangka kini menghadapi tuduhan serius.


Eksekutor dan Pengendara Motor

Lima tersangka penembak diplomat Kemlu di Peru. (©PNP)

Dua nama menonjol di antara lima tersangka adalah Jaiquer Antonio Echenaguza Quijada alias "Malaco" dan Wuilson Jos Soto López alias "El Primo".

Keduanya merupakan warga negara Venezuela dan diyakini memiliki peran sentral dalam aksi kejahatan ini.

Malaco (23 tahun) diduga sebagai penembak Zetro Leonardo Purba. Saat penangkapan, ia sempat melakukan perlawanan menggunakan senjata, tetapi berhasil dilumpuhkan polisi.

El Primo berperan sebagai pengendara sepeda motor yang membawa pelaku ke lokasi kejadian. Ia dilaporkan menerima bayaran sekitar 300 sol untuk tugasnya tersebut.


Tiga Anggota Lain dan Jaringan Geng

Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima meninggal karena ditembak. (Antara/HO KBRI Lima)

Selain Malaco dan El Primo, tiga anggota geng lainnya juga diamankan. Satu berasal dari Venezuela, sedangkan dua lainnya merupakan warga negara Kuba. Kelima tersangka ditangkap secara bersamaan di kawasan San Martin de Porres.

Geng "Los Maleantes del Cono" dikenal aktif melakukan kejahatan di berbagai distrik di Lima Utara. Mereka terlibat dalam aksi pemerasan (extortion), pembunuhan bayaran (sicariato), dan sejumlah tindak kriminal serius lainnya.

Keterlibatan mereka dalam kasus Zetro Leonardo Purba menunjukkan adanya jaringan kejahatan terorganisasi yang luas. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan mengungkap motif dan jangkauan penuh operasi geng ini.


Bukti Kuat dan Penyelidikan Berlanjut

Menlu Sugiono pada Kamis (11/9/2025) di Gedung Pancasila, Jakarta, menegaskan bahwa negara akan memastikan masa depan pendidikan anak-anak Zetro Leonardo Purba (Dok. Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Operasi penangkapan menghasilkan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatan mereka, antara lain:

  • Senjata api yang diduga digunakan untuk membunuh
  • Enam butir amunisi
  • Lima bahan peledak
  • Kartrid dinamit
  • 15 meter sumbu lambat
  • Satu sepeda motor
  • Satu telepon seluler

Hasil analisis balistik menunjukkan senjata yang disita cocok dengan peluru yang menewaskan Zetro Leonardo Purba, baik yang ditemukan di tubuh korban maupun di lokasi kejadian.

Temuan ini menjadi bukti kuat untuk proses penuntutan lebih lanjut.

 

Sumber: merdeka.com