Kesulitan Pasokan BBM, SPBU Shell Sesuaikan Operasional dan Rumahkan Karyawan

Kesulitan dapat pasokan BBM, SPBU Shell sampai rumahkan karyawan.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 16 September 2025, 21:40 WIB
Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar sepeda motor di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bola.com, Jakarta - Shell Indonesia melakukan penyesuaian operasional di jaringan SPBU mereka akibat kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin. Dampaknya, beberapa karyawan terpaksa dirumahkan sementara.

President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, memberikan penjelasan.

Advertisement

"Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” dikutip dari Antara, Selasa (16-9-2025).

Penyesuaian tersebut mencakup pengaturan ulang jam kerja, jumlah hari operasional, hingga perumahan sementara karyawan.


Aktivitas SPBU

Petugas SPBU Shell mengisi bahan bakar mobil di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan aktivitas SPBU dengan keterbatasan pasokan BBM, terutama bensin seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+.

Meski begitu, Ingrid menegaskan layanan di SPBU Shell tetap tersedia untuk produk lain, termasuk Shell V-Power Diesel, Shell Recharge, bengkel, Shell Select, serta pelumas Shell.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar pasokan BBM jenis bensin kembali normal," ujarnya.


Kelangkaan BBM Sudah Terjadi Sejak Agustus

Suasana SPBU Shell yang berada di kawasan bisnis Soewarna, Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Kamis (19/4). Shell menambah SPBU di kawasan Bandara Soetta untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar berkualitas.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Masalah pasokan BBM di SPBU swasta, termasuk Shell, sebenarnya telah berlangsung sejak Agustus 2025.

Kementerian ESDM menyebut pengelola SPBU swasta tidak memperoleh kuota impor tambahan untuk BBM.

Untuk mengatasi hal ini, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyarankan SPBU swasta membeli kebutuhan BBM mereka dari Pertamina.

Pengelola SPBU juga diminta menyerahkan data terkait volume dan spesifikasi BBM yang dibutuhkan kepada Kementerian ESDM. Data ini kemudian menjadi dasar Pertamina untuk menentukan langkah pengadaan, termasuk kemungkinan impor BBM.

Dengan langkah-langkah ini, Shell Indonesia berharap dapat menormalkan pasokan bensin di SPBU mereka secepatnya, sambil tetap menjaga pelayanan bagi masyarakat.

 

Sumber: merdeka.com