Scholes Soroti Maguire dan Shaw: Sudah Tak Layak di Level MU

Paul Scholes menilai Harry Maguire dan Luke Shaw seharusnya dijual MU musim panas ini.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 18 September 2025, 22:15 WIB
CEO dan co-owner Salford City, Nicky Butt (kanan), dan co-owner Paul Scholes bereaksi menjelang pertandingan putaran ketiga Piala FA Inggris antara Manchester City dan Salford City di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 11 Januari 2025. (Darren Staples/AFP)

Bola.com, Jakarta - Awal musim 2025/26 berjalan jauh dari harapan bagi Manchester United (MU).

Meski mendatangkan sejumlah nama baru seperti Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, Benjamin Sesko, dan kiper muda Senne Lammens, tim asuhan Ruben Amorim hanya meraih satu kemenangan dari empat laga Premier League pertama, ditambah tersingkir memalukan dari Carabao Cup oleh tim kasta keempat, Grimsby Town.

Advertisement

Catatan tersebut membuat kesabaran publik Old Trafford mulai menipis. Persentase kemenangan Amorim bahkan tercatat yang terburuk dibanding semua pelatih permanen MU sejak Perang Dunia II.

Di tengah situasi itu, legenda klub Paul Scholes menilai masalah utama bukanlah sistem permainan Amorim, melainkan kualitas beberapa pemain yang menurutnya sudah tak lagi layak berseragam Setan Merah.


Kritik Tajam untuk Maguire dan Shaw

Bek Manchester United asal Inggris #05, Harry Maguire, berhasil menyundul bola melewati penyerang Tottenham Hotspur asal Inggris #19, Dominic Solanke, dan bek Manchester United asal Inggris #23, Luke Shaw, dalam pertandingan final Liga Europa UEFA antara Tottenham Hotspur dan Manchester United di Stadion San Mames, Bilbao, pada 21 Mei 2025. (Josep LAGO/AFP)

Dalam wawancara eksklusif dengan SPORTbible setelah MU dipermalukan Manchester City 0-3 di derbi, Minggu malam lalu, Scholes melempar komentar.

"Saya tidak melihat sistem sebagai masalah saat melawan City. Lebih kepada personel. United tidak punya atlet sejati," ujarnya.

Ia lalu menunjuk langsung ke dua nama: Harry Maguire dan Luke Shaw.

"Di Premier League, Anda harus seperti mesin untuk bisa bertahan. Tapi, kami masih punya pemain seperti Harry Maguire dan Luke Shaw."

Menurut Scholes, keduanya memang masih bisa tampil cukup baik di sebagian besar pertandingan, tetapi gagal bersaing di laga-laga krusial.

"Dalam 85 sampai 90 persen pertandingan, mereka mungkin bisa mengatasi lawan. Tapi, ketika menghadapi tim besar seperti City, Liverpool, atau Arsenal, mereka akan selalu kalah level," tegasnya. 


Karier Shaw yang Terhambat Cedera

Selebrasi bek Manchester United, Luke Shaw, saat menghadapi Manchester City pada laga Liga Inggris 2022/2023 di Old Trafford Stadium, Manchester (14/1/2023). Luke Shaw hingga kini telah bermain dalam 247 laga di semua ajang sejak didatangkan dari Southampton pada awal musim 2014/2015. Dari jumlah laga tersebut ia telah mencetak 4 gol dan 27 assist. (AFP/Oli Scarff)

Luke Shaw, yang kini tercatat sebagai pemain aktif terlama di MU sejak bergabung dari Southampton pada 2014, awalnya digadang-gadang sebagai talenta terbaik Inggris.

Namun, cedera patah kaki parah saat melawan PSV Eindhoven pada 2015 menjadi titik balik yang membuat kariernya menurun drastis.

Data Transfermarkt menunjukkan Shaw sudah mengalami 29 cedera sepanjang kariernya di Old Trafford, membuatnya absen lebih dari 1.600 hari dalam periode sepuluh tahun.

Scholes pun menyinggung kondisi fisik sang bek kiri.

"Kalau melihat riwayat cederanya, tubuh Shaw sudah seperti pria berusia 40 tahun. Padahal, kalau tetap fit, ia bisa jadi bek kiri terbaik di dunia," ucapnya.

Kini, Shaw bahkan lebih sering dimainkan sebagai bek tengah kiri. Namun, Scholes menilai posisinya di skuad sudah tidak relevan.

"Ia seharusnya pergi bersama Maguire musim panas lalu. United seharusnya mendatangkan satu atau dua bek tengah baru. Mereka berdua tidak cukup kuat secara fisik untuk laga-laga besar," katanya.

Scholes juga menambahkan, kehadiran Maguire justru membuat lawan seperti Erling Haaland kian percaya diri.

"Begitu Maguire masuk, saya langsung berpikir: 'Haaland pasti girang bukan main'."


Saatnya MU Melepas Maguire

Manchester United keok 0-2 dari West Ham United pada laga pekan ke-36 Premier League musim ini di Old Trafford, Minggu (11/5/2025) malam WIB. (AP Photo/Ian Hodgson)

Kendati sering jadi bahan kritik, Maguire sempat tampil tangguh di akhir musim lalu bersama Bruno Fernandes dan beberapa pemain lain. Namun, bagi Scholes, MU melewatkan momen tepat untuk menjualnya.

"Maguire sudah begitu banyak mendapat cibiran, jadi sulit rasanya mengkritiknya lagi. Dia memang bangkit, tapi musim panas kemarin seharusnya jadi waktu yang pas untuk melepasnya," ujar Scholes.

MU justru memperpanjang kontrak Maguire setahun lagi, keputusan yang membuat Scholes heran.

"Saya tidak paham. Itu kesempatan besar untuknya pergi. Klub bisa mendapat 20 sampai 30 juta paun. Waktunya sempurna. Mungkin karena dia baik di ruang ganti atau disukai di klub, tapi secara sepak bola, itu bukan keputusan yang tepat," kata Scholes.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait