Turis Terheran-heran! Singapura Tiba-tiba Disebut Jadi Kota dengan Makanan Termurah di Asia Tenggara

Di tingkat internasional, Singapura menempati urutan keenam sebagai kota dengan biaya makanan terendah, berdasarkan perbandingan upah setempat.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 24 September 2025, 07:20 WIB
Hawker Centre di Singapura memiliki suasana yang khas (Sumber: AFP/Roslan Rahman).

Bola.com, Jakarta - Majalah makanan Chef's Pencil yang berbasis di New York, Amerika Serikat, meluncurkan laporan tentang negara harga makanan termurah di berbagai belahan dunia. 

Yang menarik, majalah tersebut menyebut Singapura sebagai kota dengan makanan termurah di kawasan Asia Tenggara, serta menempati posisi ke-6 di tingkat global.

Advertisement

Seperti dikutip dari VN Express, Selasa (23/9/2025), harga makanan kasual di restoran lokal tercatat sebesar 9,3 dolar AS (sekitar Rp155 ribu), yang merupakan sekitar 0,2 persen dari rata-rata gaji bulanan penduduknya.

Rata-rata pendapatan bulanan di Singapura adalah 4.642 dolar AS (sekitar Rp77,3 juta). Ini menunjukkan seorang penduduk dapat menikmati makan di luar sebanyak 500 kali dalam sebulan di restoran yang terjangkau.

Chef's Pencil melakukan analisis terhadap data harga restoran dan membandingkannya dengan upah lokal di lebih dari 170 kota di seluruh dunia. Data yang digunakan berasal dari Numbeo, sebuah basis data crowdsourced yang mengumpulkan informasi tentang biaya hidup dan upah di berbagai belahan dunia.

Beberapa kota di Asia juga termasuk dalam daftar ini, seperti Muscat, Osaka, Tokyo, Shenzhen, dan Seoul. Sementara itu, Dallas, AS, menempati posisi teratas.

"Mayoritas kota-kota tersebut berada di Amerika Serikat (9 kota) dan Asia Timu, yaitu Jepang, China, dan Korea Selatan (7 kota)," demikian yang ditulis oleh outlet tersebut.


10 Kota dengan Harga Makanan Paling Terjangkau di Dunia

Pengunjung sedang menikmati hidangan di sebuah restoran di Plano, Dallas, Texas, pada hari Jumat (1/5/2020). Meskipun Texas mulai melonggarkan pembatasan bisnis, jumlah...

Daftar 10 kota dengan harga makanan paling terjangkau di dunia meliputi Dallas (AS), Muscat (Oman), Bern (Swiss), Denver (AS), Osaka (Jepang),  Singapura, Tokyo (Jepang), Shenzen (China), Seoul (Korea Selatan), dan Houston (AS).

Daftar ini mengejutkan banyak wisatawan. Terutama, keluhan mengenai "makanan Singapura terlalu mahal" semakin banyak beredar di dunia maya, menambah rasa penasaran para pelancong.

Bulan ini, sejumlah wisatawan dari Amerika Serikat mengungkapkan rasa terkejut mengenai harga makanan yang tinggi di Singapura, bahkan menyebut negara kota ini bukan untuk orang miskin.

Dalam laporan yang dipublikasikan oleh The New Paper, kreator konten asal Amerika, Terry Pernell, bersama rekannya Mag, seorang influencer perjalanan dari Kenya, mengunjungi Singapura setelah hampir dua bulan melakukan backpacking di Malaysia dan Bali.

Pada 11 September 2025, Pernell membagikan video dari Newton Food Center dengan judul "Saya membayar US$35 untuk makanan di Singapura... sementara Malaysia mendapatkan suasana yang sama dengan setengah harga. Kalian pilih yang mana?"

Ungkapan ini mencerminkan pengalaman mereka dan menyoroti perbandingan harga yang mencolok antara kedua negara tersebut.


Makanannya bukan tidak enak.

Dapur Hassan, yang dimiliki oleh Hassan Sunny, menyajikan hidangan kuliner dan ia adalah kiper Timnas Singapura di Piala AFF 2020.

Pasangan tersebut memesan sepuluh tusuk sate, daging sapi tumis, dan sepiring besar nasi goreng telur, dengan total biaya sekitar 45 dolar Singapura (setara dengan Rp584 ribu), seperti yang dilaporkan oleh Asia One. Mereka mengakui harga makanan tersebut tergolong mahal.

"Makanan ini seharusnya membuat saya terkesima," kata Parnell sambil mencicipi sate yang dipesannya.

Meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan harapannya, ia tetap mengakui bahwa satenya enak dan memberikan pujian untuk saus kacangnya.

"Saya tidak bisa bilang makanannya tidak enak. Tetapi, Singapura bukan untuk orang miskin," ujar Parnell merujuk pada tingginya harga minuman beralkohol di negara tersebut.

Bagi wisatawan yang berencana untuk berkunjung, Pernell memberikan sindiran, "Bawa semua uang Anda, jangan tinggalkan uang sepeser pun di rumah."

Ketika ditanya tentang pilihan antara makanan Malaysia atau Singapura, ia dengan tegas menyatakan bahwa akan memilih makanan Malaysia kapan saja. Video Pernell pun menjadi viral, menarik berbagai reaksi dari pengguna media sosial.


Tanggapan Warganet

Kepiting dengan lada hitam tersedia di Alliance Seafood, Newton Circus Food Centre, Singapura. (Instagram/karenhangrydiary)

Video Pernell ini mendapat tanggapan dari warganet asal Singapura

"Saya orang Singapura, dan saya juga tidak pernah pergi ke Newton untuk makan," ujar warganet tersebut sambil menyoroti tingginya harga makanan di pusat jajanan tersebut.

"Harga yang Anda bayarkan tidak mewakili keseluruhan Singapura. Ada banyak tempat di mana Anda bisa mendapatkan makanan yang sama dengan harga yang jauh lebih murah," tutur netizen asal Singapura lainnya. 

Beberapa orang juga menambahkan perspektif mereka. "Anda membandingkan negara maju dengan negara berkembang. Itu tidak adil."

Di sisi lain, seorang turis asal China yang berkunjung akhir tahun lalu mengungkapkan tidak akan kembali ke Singapura karena mengalami kualitas makanan yang buruk dan harga yang selangit.

Banyak warganet yang sependapat dengan pendapatnya, mengeluhkan kesulitan dalam menemukan makanan enak dengan harga yang terjangkau di Singapura, yang dikenal sebagai salah satu kota termahal di dunia.

Berita Terkait