Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia kini sedang jadi sorotan, bukan hanya karena keberhasilan mereka menembus putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tapi juga karena peran penting pemain naturalisasi yang semakin menonjol.
Dalam tiga tahun terakhir, kehadiran para pemain naturalisasi terbukti memberi dampak signifikan bagi skuad Garuda. Nama-nama seperti Emil Audero di bawah mistar, Jay Idzes dan Justin Hubner di lini pertahanan, Calvin Verdonk dan Kevin Diks di sisi sayap, hingga Ivar Jenner, Joey Pelupessy, Ragnar Oratmangoen, dan Ole Romeny di lini tengah serta depan, semua ikut mengangkat kualitas permainan Timnas.
Berkat kontribusi mereka, Timnas Indonesia mampu bersaing di level tertinggi Asia, sesuatu yang sebelumnya terasa begitu berat jika hanya mengandalkan pemain lokal.
Namun bukan berarti pemain lokal hilang peran. Justru kolaborasi dengan amunisi asli Indonesia membuat tim semakin solid. Nama-nama seperti Rizky Ridho yang kokoh di lini belakang, Ricky Kambuaya dengan agresivitasnya di tengah, serta Yakob Sayuri yang penuh energi di sektor sayap, menjadi bukti bahwa pemain lokal tetap penting dan mampu bersaing dengan para pemain keturunan.
Kini, tantangan besar sudah menanti. Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga berat melawan Arab Saudi dan Irak pada 8 serta 11 Oktober 2025. Jika berhasil meraih kemenangan di dua laga krusial itu, jalan menuju putaran final Piala Dunia 2026 akan terbuka lebar. Sebuah mimpi yang selama ini selalu diidam-idamkan masyarakat Indonesia.
Mantan gelandang Timnas Indonesia, Andrian Mardiansyah, juga angkat bicara soal kontribusi pemain naturalisasi. Menurutnya, tanpa mereka, Indonesia masih akan kesulitan untuk bersaing. Ia menilai langkah PSSI mendatangkan pemain naturalisasi selama ini sudah tepat.
Namun, ada catatan penting. Menurut Andrian, sepak bola Indonesia tidak boleh terus bergantung penuh pada pemain naturalisasi. Talenta lokal tetap harus dikembangkan agar bisa bersaing sehat dengan pemain keturunan. "Kalau memang mau maju, ya ayo harus bersaing. Jangan kalah sama pemain naturalisasi," begitu pesannya.
Andrian juga menegaskan, persaingan adalah hal wajar dalam dunia sepak bola, baik di Indonesia maupun di negara lain. Jadi, para pemain lokal harus melihat ini bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai tantangan untuk menjadi lebih baik.
Dengan kombinasi pemain naturalisasi yang berkualitas dan pemain lokal yang terus berkembang, masa depan Timnas Indonesia bisa semakin cerah.
Bagaimana menurut kamu, Garuda lovers? Apakah program naturalisasi memang jadi kunci sukses Timnas Indonesia, atau justru bisa menghambat perkembangan pemain lokal?