Presiden La Liga: Usia Jadi Alasan Lamine Yamal Gagal Raih Ballon d'Or 2025

Presiden La Liga, Javier Tebas, sebut usia jadi alasan Lamine Yamal gagal meraih Ballon d'Or 2025.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 September 2025, 15:30 WIB
Pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, meraih Kopa Trophy 2025, penghargaan pemain muda terbaik dalam malam gala Balloon d'Or 2025 di Theatre du Chatelet, Paris, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. (Franck FIFE / AFP)

Bola.com, Jakarta - Presiden La Liga, Javier Tebas, menilai Lamine Yamal seharusnya sudah berhak meraih Ballon d'Or. Namun, usianya yang masih 18 tahun disebut sebagai faktor utama yang membuat bintang muda Barcelona itu gagal memenangkan penghargaan prestisius tersebut.

Pada malam penganugerahan Ballon d’Or, Selasa dini hari WIB lalu, Yamal menempati posisi kedua di belakang penyerang Paris Saint-Germain, Ousmane Dembele.

Advertisement

Meski demikian, penyerang Timnas Spanyol itu tetap mencatat sejarah sebagai satu-satunya pemain yang berhasil meraih Kopa Trophy lebih dari sekali, penghargaan untuk pemain terbaik dunia di bawah usia 21 tahun.

"Kalau saja usianya lebih dari 23 tahun, saya yakin dia juga sudah memenangkannya. Tapi, karena masih muda, mereka memberikannya [Kopa Trophy]," ujar Tebas soal hasil Ballon d'Or tersebut.


Perbedaan Pandangan dengan Laporta

Presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, berbicara kepada media di Ciudad del Futbol di Las Rozas, di luar Madrid, pada 16 Desember 2024. (OSCAR DEL POZO/AFP)

Berbeda dengan Tebas, Presiden Barcelona, Joan Laporta, menilai faktor Liga Champions menjadi penentu dalam perebutan Ballon d'Or tahun ini.

Dembele tampil luar biasa bersama PSG musim lalu dengan torehan 35 gol dalam 53 pertandingan di semua ajang. Ia membawa klub asal Prancis itu meraih treble winners: Ligue 1, Coupe de France, dan gelar Liga Champions pertama dalam sejarah mereka.

Yamal, di sisi lain, menutup musim dengan 18 gol dari 55 laga di semua kompetisi. Ia membantu Barcelona memenangkan La Liga, Supercopa Spanyol, serta Copa del Rey.

Namun, langkah Blaugrana terhenti di semifinal Liga Champions setelah kalah dari Inter Milan.

"Saya harus terus bekerja keras untuk bisa memenangkan penghargaan lain di masa depan," kata Yamal saat menerima Kopa Trophy.


Rekor demi Rekor Yamal

Pemain Barcelona, Lamine Yamal merayakan kemenangan setelah timnya mengalahkan Real Madrid dalam laga final Copa Del Rey di La Cartuja stadium, Sevilla, Spanyol. (AP Photo/Joan Monfort)

Sejak debut di tim utama Barcelona pada usia 16 tahun, Yamal telah mencatat berbagai rekor bersejarah.

Ia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah La Liga, sekaligus pemain termuda yang tampil di putaran final Piala Eropa.

Pada Euro 2024 lalu, ia bahkan terpilih sebagai Pemain Muda Terbaik Turnamen setelah membantu Spanyol merebut gelar juara.

Tebas pun tak ragu memprediksi masa depan cerah Yamal.

"Jika dia terus bermain di level sekarang, yang sepertinya memang demikian, saya rasa tak ada keraguan dia akan memenangkan Ballon d’Or," kata Tebas.

 

Sumber: ESPN

Berita Terkait