Puluhan Delegasi Negara Tinggalkan Ruang Sidang saat Benjamin Netanyahu Berpidato di PBB

Aksi 'walk-out' delegasi dari puluhan negara saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berpidato di Sidang PBB.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 27 September 2025, 19:20 WIB
Orang-orang meninggalkan tempat pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada 26 September 2025 di New York City. (Alexi J. Rosenfeld/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Aksi protes mewarnai Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Jumat (26-9-2025) waktu setempat, ketika puluhan pemimpin negara, pejabat, dan diplomat memilih keluar ruangan saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, naik ke mimbar.

Netanyahu tetap hadir menyampaikan pidatonya, meski Mahkamah Internasional (ICJ) telah mengeluarkan perintah penangkapan atas dirinya terkait kejahatan di Jalur Gaza.

Advertisement

Begitu ia mulai berbicara, sejumlah delegasi langsung beranjak meninggalkan kursi sebagai bentuk protes terhadap aksi militer Israel yang dituding melakukan kejahatan perang di Gaza selama 30 bulan terakhir, serta serangan di Iran dan Qatar.

Di tengah aksi keluar massal tersebut, sejumlah pendukung Netanyahu tampak bertepuk tangan, seolah berusaha meredakan ketegangan yang meliputi ruang sidang.

Namun, arus delegasi yang memilih walk-out terus berlanjut hingga pidato berlangsung.


Bukan Pertama Terjadi

Sebagai catatan, agresi militer Israel di Jalur Gaza saat ini telah menewaskan lebih dari 65.400 orang, korban mayoritas anak-anak dan perempuan. (Leonardo MUNOZ/AFP)

Kehadiran Netanyahu kali ini juga terjadi di tengah meningkatnya pengakuan kemerdekaan Palestina oleh sejumlah sekutu dekat Israel, termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, Belgia, serta negara lain seperti Kanada dan Australia.

Protes semacam ini bukan kali pertama terjadi. Tahun lalu, delegasi dari berbagai negara juga meninggalkan ruang sidang ketika Netanyahu hendak berpidato untuk mengecam tindakan yang mereka sebut sebagai genosida Israel di Gaza.

Pada periode yang sama, Israel melancarkan serangan terhadap ribuan perangkat komunikasi di Lebanon, yang melukai anggota Hizbullah serta Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.

 

Sumber: merdeka.com