Menko Airlangga Tanggapi Proyeksi ADB, Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Diperkirakan di Bawah 5%

Menko Airlangga menanggapi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 yang diperkirakan di bawah lima persen.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 01 Oktober 2025, 10:20 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Photo by energepic.com)

Bola.com, Jakarta - Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 ini oleh Asian Development Bank (ADB) yang diperkirakan masih di bawah lima persen mendapat tanggapan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Menurutnya, proyeksi tersebut perlu dianalisis secara menyeluruh dengan memperhitungkan perkiraan dari lembaga internasional lain.

Advertisement

Airlangga mencatat bahwa Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) telah memperbarui proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya di bawah 4,9 persen menjadi 4,9 persen.

"OECD dan lembaga lainnya memahami bahwa mereka telah memperbaiki proyeksi di atas angka sebelumnya. Jadi, sebenarnya OECD sebelumnya di bawah 4,9 persen, sekarang sudah memasukkan angka 4,9 persen,” ujarnya saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (30-9-2025).


Stimulus Rp200 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Airlangga menegaskan, berbagai program pemerintah diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Satu di antaranya adalah pemberian stimulus sebesar Rp200 triliun untuk sektor perbankan, yang diharapkan mendorong akselerasi sektor riil dan keuangan sehingga pertumbuhan ekonomi bisa mendekati angka 5 persen.

"Dengan berbagai program pemerintah yang telah diluncurkan, termasuk dorongan Rp200 triliun ke perbankan, diharapkan sektor dapat bergerak,” ujar Menko Airlangga.

Ia optimistis fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat untuk menghadapi tantangan global di tahun mendatang.


Evaluasi Belanja Negara

Ilustrasi peti kemas, perdagangan, ekonomi, onternasional, ekspor, impor. (Photo by Taro Ohtani on Unsplash

Selain stimulus perbankan, pemerintah menyiapkan evaluasi terhadap pengeluaran kementerian dan lembaga. Langkah ini, kata Airlangga, merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

Pada Oktober, pemerintah akan meninjau realisasi belanja negara, terutama pos anggaran yang belum terpakai secara optimal agar dana tersebut dapat dialihkan ke program lain yang lebih mendesak.

"Kami melihat spending pemerintah dari kementerian dan lembaga. Menteri Keuangan sudah akan melakukan evaluasi, Bapak Presiden telah menyetujui. Nanti menjelang Oktober kami lihat, yang belum terpakai bisa dialihkan untuk program lain," jelas Airlangga.

Evaluasi ini diharapkan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana publik sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian.


OECD Perbarui Proyeksi Pertumbuhan

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Shutter_M/DepositPhotos.com)

Dalam laporan OECD Economic Outlook, Interim Report September 2025, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 4,9 persen. Angka ini meningkat 0,2 poin persentase dari laporan sebelumnya pada Juni 2025 yang memproyeksikan 4,7 persen.

OECD menekankan bahwa pelonggaran kebijakan moneter dan investasi publik yang kuat akan mendukung perekonomian nasional.

"Pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dan investasi publik yang kuat diharapkan dapat mendukung perekonomian Indonesia, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 4,9 persen yang diproyeksikan untuk 2025 dan 2026," tulis OECD dalam laporannya.

Pernyataan ini mencerminkan optimisme terhadap kemampuan Indonesia dalam menghadapi tekanan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait