Bola.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa saat ini masih terdapat 91 santri yang belum ditemukan setelah terjadinya runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Angka tersebut berdasarkan data kehadiran santri yang telah dikumpulkan setelah insiden tersebut terjadi.
"Hingga saat ini, tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi secara manual di tengah kondisi reruntuhan yang tidak stabil," kata Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (01/10).
Proses evakuasi masih dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebanyak 332 personel dari berbagai instansi, termasuk Basarnas dan BPBD dari provinsi serta kabupaten sekitar seperti Mojokerto, Jombang, dan Nganjuk, telah dikerahkan, bersama dengan TNI, Polri, Dinas PU-SDA, serta relawan Tagana dari Dinas Sosial.
Mereka bekerja secara bergiliran untuk memastikan efektivitas dan keamanan di lapangan.
"Kami mendeteksi adanya enam korban yang masih hidup di salah satu segmen reruntuhan. Melalui celah sempit, tim telah menyalurkan makanan dan air minum," tambahnya.
Video Timnas Indonesia
Siapkan Alat Berat
Sementara itu, alat berat telah disiapkan, tetapi penggunaannya masih ditunda. Tim SAR memilih untuk menggunakan pendekatan manual karena struktur bangunan yang sangat rapuh dapat runtuh kembali jika terkena getaran dari mesin berat.
Langkah selanjutnya akan bergantung pada hasil penilaian teknis yang dilakukan oleh Basarnas. Jika dipastikan tidak ada lagi korban yang selamat di bawah puing, maka alat berat akan digunakan untuk proses evakuasi jenazah.
Bersama dengan para ahli bangunan, tim juga sedang merancang strategi untuk membersihkan puing-puing dengan aman agar tidak menyebabkan runtuhan lebih lanjut.
Data Korban Sementara
Hingga saat laporan ini disusun, tercatat ada 100 individu yang terdampak akibat insiden yang terjadi, dengan rincian sebagai berikut: 26 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 70 orang sudah diperbolehkan pulang, 3 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 1 orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
Para korban tersebut mendapatkan penanganan di beberapa fasilitas kesehatan yang berbeda, yaitu: RSUD RT Notopuro yang menangani 40 korban, termasuk 8 orang yang dirawat inap dan 2 orang yang meninggal dunia; RS Siti Hajjar yang menerima 52 korban, dengan rincian 11 rawat inap, 1 meninggal, dan 1 dirujuk; RS Delta Surya yang merawat 6 pasien; RS Sheila Medika yang menangani 1 pasien yang sudah pulang; serta RS Unair yang merawat 1 pasien rawat inap.
BNPB dan semua instansi terkait masih terus berupaya keras untuk menyelamatkan korban yang diduga masih terjebak di lokasi kejadian.
Selain itu, mereka juga memastikan keselamatan tim penyelamat yang bertugas di area bencana tersebut. Upaya penyelamatan ini melibatkan berbagai sumber daya dan tenaga medis untuk memberikan bantuan yang diperlukan bagi para korban.