Luciano Spalletti Bicara Kemenangan Perdana bersama Juventus: Kami Belum Sempurna, Pemain Terbebani

Luciano Spalletti memulai kariernya sebagai pelatih Juventus dengan hasil positif setelah membawa timnya menang 2-1 atas Cremonese

BolaCom | Wiwig PrayugiDiterbitkan 02 November 2025, 07:15 WIB
Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, memberikan arahan kepada timnya saat pertandingan Serie A antara Cremonese dan Juventus di Cremona, Italia, Sabtu, 1 November 2025. (Alberto Mariani/LaPresse via AP)   

Bola.com, Turin - Luciano Spalletti memulai kariernya sebagai pelatih Juventus dengan hasil positif setelah membawa timnya menang 2-1 atas Cremonese pada laga Serie A, Minggu (2/11/2025) di Allianz Stadium.

Meski menghadapi tim promosi yang tampil penuh semangat, Bianconeri sukses mengamankan tiga poin penting di awal era kepemimpinan sang pelatih baru.

Advertisement

Laga debut ini bukanlah ujian yang mudah bagi Spalletti. Cremonese, yang baru kembali ke Serie A musim ini, telah membuktikan diri sebagai lawan tangguh dengan mencuri poin dari tim-tim kuat seperti Atalanta, AC Milan, dan Como. Namun Juventus tampil cukup solid untuk memastikan kemenangan di hadapan para pendukungnya sendiri.

“Kami tampil baik di sebagian besar babak pertama, tapi kemudian mulai terlalu banyak memberi ruang. Itu juga terjadi di awal babak kedua. Masih banyak yang harus kami benahi,” ujar Spalletti kepada Sky Sport Italia.

“Kami perlu berkembang, dan cepat. Saya percaya pada potensi pemain, tapi tekanan bermain untuk Juventus tidak mudah. Beberapa pemain masih terbebani oleh ekspektasi, namun kami akan bekerja keras untuk mengatasinya,” tambahnya.


Tantangan Baru Usai Masa Sulit

Luciano Spalletti, pelatih anyar Juventus yang menggantikan Igor Tudor. (Dok. X @juventusfcen)

Pelatih berusia 66 tahun itu resmi diperkenalkan sebagai manajer baru Juventus pada Kamis lalu, menggantikan Igor Tudor yang dipecat setelah rentetan hasil buruk. Spalletti menandatangani kontrak hingga akhir musim ini, dengan tugas utama mengembalikan kepercayaan diri dan identitas permainan Juve.

Ini menjadi comeback Spalletti ke level klub setelah masa kelam bersama tim nasional Italia. Ia meninggalkan kursi pelatih Azzurri pada Juni lalu, menyusul kegagalan mempertahankan gelar Euro 2024 dan kekalahan telak dari Norwegia pada laga pembuka kualifikasi Piala Dunia 2026.

Menariknya, Spalletti menunjukkan keberaniannya sejak awal dengan menempatkan gelandang Belanda, Teun Koopmeiners, sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek. Keputusan eksentrik ini terbukti efektif, terutama karena Juve kehilangan tiga bek utama,  Gleison Bremer, Danilo, dan Alex Sandro akibat cedera.


Fokus ke Liga Champions

Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Juventus yang akan menjamu Sporting Lisbon pada laga Liga Champions, pekan mendatang.

Spalletti kini berambisi membawa Bianconeri meraih kemenangan pertama mereka di Eropa musim ini, setelah hanya mengumpulkan dua poin dari tiga pertandingan grup.

Dengan awal yang menjanjikan, semangat baru, dan tangan dingin Spalletti di pinggir lapangan, Juventus berharap bisa kembali menjadi kekuatan yang disegani baik di Italia maupun di Eropa.

Sumber: Football Italia


Posisi Juventus

Berita Terkait