Utang Whoosh Jadi Sorotan, Menko Airlangga Jelaskan Sikap Pemerintah setelah Pernyataan Presiden Prabowo

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah sedang membahas langkah konkret terkait pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 06 November 2025, 06:20 WIB
Kereta cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama 'Whoosh' terlihat setelah peresmiannya di stasiun Halim, Jakarta, 2 Oktober 2023. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah sedang menyiapkan langkah konkret terkait pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Satu di antara yang dibahas ialah mekanisme pertanggungjawaban atas utang proyek tersebut.

Advertisement

"Kami sedang bahas, nanti tentu akan bicarakan secara teknis antarkementerian dan juga dengan solusi bersama Danantara," ujar Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (5-11-2025).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat menanggapi isu mengenai utang proyek Whoosh yang belakangan ramai diperbincangkan. Ia menegaskan bahwa tidak ada persoalan berarti dalam hal pembiayaan proyek tersebut.

"Enggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah," kata Prabowo saat menghadiri peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4-11-2025).


Whoosh Harus Dilihat dari Manfaatnya

Presiden Prabowo usai peresmian stasiun tanah abang, Selasa (4/11/2025)

Prabowo juga menegaskan komitmennya untuk memastikan proyek Whoosh berjalan tanpa hambatan.

"Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya. Indonesia bukan negara sembarang. Kita hitung, enggak ada masalah itu. Jadi, PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo membandingkan proyek Whoosh dengan transportasi publik di berbagai negara.

Menurutnya, layanan publik seperti kereta cepat tidak seharusnya dinilai dari sisi keuntungan finansial semata, melainkan dari manfaat sosial yang diberikannya bagi masyarakat.

"Whoosh itu, semua public transport di seluruh dunia itu, jangan dihitung untung-untung atau rugi-rugi. Hitung manfaat enggak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu. Itu namanya public service obligation (PSO)," jelasnya.


Bayar 20 Persen dari Biaya Ekonomis

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang baru usai direvitalisasi. (Liputan6.com/Lizsa Egaham)

Prabowo menambahkan bahwa sistem transportasi publik umumnya dijalankan dengan subsidi dari pemerintah. Dana subsidi itu bersumber dari uang rakyat yang dikembalikan melalui anggaran untuk transportasi massal, seperti KRL dan kereta cepat.

"Tadi disampaikan oleh Menteri Perhubungan, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen. Rakyat bayar 20 persen. Ya, ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? Uang itu dari rakyat, pajak, kekayaan negara," tutur Prabowo.

Itulah mengapa, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengawasan agar dana publik yang digunakan untuk proyek transportasi seperti Whoosh tidak disalahgunakan.

"Yang penting adalah bagaimana memastikan penggunaan uang rakyat itu tidak bocor oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait