Mentan Amran Sulaiman Umumkan Investasi Hilirisasi Pertanian Rp371 Triliun, Bisa Serap 8 Juta Tenaga Kerja

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan dana sebesar Rp371 triliun akan dialokasikan untuk program hilirisasi pertanian di Indonesia.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 08 November 2025, 09:20 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan dana sebesar Rp371 triliun akan dialokasikan untuk program hilirisasi pertanian di Indonesia.  Investasi tersebut diharapkan mampu mendorong industrialisasi di berbagai subsektor pertanian, peternakan, dan perkebunan.

Mentan Amran menyampaikan rencana ini setelah  Rapat Finalisasi Program Hilirisasi Perkebunan dan Industri. Pertemuan penting tersebut berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, pada Jumat (7/11/2025). Rapat dihadiri pula oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani.

Advertisement

Tujuan utama dari program ambisius ini adalah menciptakan nilai tambah signifikan bagi komoditas lokal. Selain itu, investasi hilirisasi pertanian diproyeksikan akan membuka jutaan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional dan kesejahteraan petani.

Amran menjelaskan total investasi hilirisasi pertanian senilai Rp371 triliun tersebut memiliki potensi luar biasa dalam penyerapan tenaga kerja. Program ini diperkirakan dapat menyerap hingga delapan juta tenaga kerja di berbagai sektor strategis. Sektor-sektor tersebut meliputi pertanian, perkebunan, dan peternakan.

 


Target Penyerapan Tenaga Kerja

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkoordinasi untukmenyederhanakan alur birokrasi pupuk subsidi.(Arief/Liputan6.com)

Pada tahap awal implementasi, pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja mencapai tiga juta orang dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Ini berarti sekitar satu juta pekerja baru akan terserap setiap tahunnya.

Amran menekankan target ini sangat realistis dan telah dihitung secara moderat.

“Gini, total kalau investasi hilirisasi Rp371 triliun itu, akan terserap 8 juta lapangan pekerjaan,” kata Mentan Amran. I

“Jadi 1 juta per tahun lapangan pekerjaan. Jadi, itu sangat realistis. Kami hitung selalu moderat.”

Pemerintah terus mempercepat langkah hilirisasi sektor pertanian untuk memperkuat nilai tambah komoditas dalam negeri. Upaya ini juga bertujuan membuka jutaan lapangan kerja baru serta meningkatkan daya saing produk nasional. Hilirisasi menjadi kunci utama untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

 

 

 


Bergerak Cepat

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (9/10/2025) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Sebagai contoh, Mentan Amran menyoroti komoditas kelapa yang sebelumnya dijual mentah dengan harga rendah. Setelah program hilirisasi dijalankan di beberapa daerah seperti Maluku Utara, nilai jual kelapa melonjak signifikan. Harga kelapa yang semula Rp600 per butir kini bisa mencapai Rp3.500 per butir.

“Kalau dulu kelapa dijual mentah, nilainya kecil. Tapi setelah kita olah di dalam negeri, harganya bisa naik hingga 500 persen. Ke depan, dengan industri yang lebih besar, nilainya bisa meningkat 20 sampai 100 kali lipat,” jelas Mentan.

Mentan Amran menegaskan pemerintah bergerak cepat dalam merealisasikan program hilirisasi ini. Langkah tersebut diambil atas arahan langsung dari Presiden Prabowo. Kolaborasi erat terjalin antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Investasi serta Hilirisasi.

“Atas arahan Bapak Presiden Prabowo, kami bergerak cepat bersama Pak Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Kepala Danantara. Total rencana Rp371 triliun kita investasi sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan," ungkapnya.

Studi kelayakan awal (pre-feasibility study) akan segera diselesaikan dan ditindaklanjuti oleh Menteri Investasi.

Dalam rapat tersebut, disepakati percepatan semua prinsip terkait program ini. “Tadi kita sudah sepakati semua, prinsipnya kita percepat,” tegas Mentan Amran.

Sejumlah komoditas unggulan telah diidentifikasi sebagai prioritas utama dalam program hilirisasi. Komoditas tersebut antara lain tebu, kakao, dan mete, yang diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang besar.

Sumber: AntaraNews