Google Umumkan Project Suncatcher, Mau Taruh Data AI di Luar Angkasa

Google mengumumkan Project Suncatcher, sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan mendirikan pusat data kecerdasan buatan (AI) di luar angkasa.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 13 November 2025, 15:20 WIB
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)

Bola.com, Jakarta - Google mengumumkan gebrakan baru. Mereka sedang menyiapkan Project Suncatcher, sebuah inisiatif ambisius yang bertujuan mendirikan pusat data kecerdasan buatan (AI) di luar angkasa.

Mengutip Arstechnica pada Kamis (13/11/2025), Project Suncatcher bertujuan memanfaatkan energi matahari secara langsung di orbit, sehingga kebutuhan komputasi AI dapat dipenuhi tanpa menguras sumber daya di Bumi.

Advertisement

Perusahaan raksasa mesin pencari ini berpendapat ruang angkasa menawarkan pasokan energi matahari yang jauh lebih stabil.

Dengan menggunakan panel surya yang ditempatkan di orbit, energi matahari dapat diserap hampir secara terus-menerus. Produktivitas panel surya di luar angkasa mencapai delapan kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di Bumi.

Google membayangkan bahwa jaringan satelit akan menjadi fondasi untuk pusat data AI di masa depan. Keberadaan pusat data ini di luar angkasa tidak akan memerlukan lahan atau sistem pendingin seperti yang dibutuhkan oleh pusat data tradisional.

 


Proyek Ambius

Google Doodle Rayakan Hari Ayah Nasional 2025. Credit: Google

Google meyakini ruang angkasa merupakan lokasi yang efisien untuk meningkatkan kapasitas komputasi AI secara global.

Saat ini, perusahaan yang berbasis di Mountain View ini sedang mempersiapkan konstelasi satelit kecil yang masing-masing dilengkapi dengan Tensor Processing Unit (TPU).

Jika proyek ini berhasil terwujud, satelit-satelit tersebut akan saling terhubung melalui komunikasi optik dengan kecepatan mencapai puluhan terabit per detik.

Sistem ini memungkinkan penerapan machine learning (ML) secara terdistribusi. Namun, proyek ambisius ini masih menghadapi beberapa tantangan teknis, salah satunya adalah bagaimana cara mendinginkan perangkat keras di ruang hampa serta ketahanan chip terhadap radiasi.

Perusahaan menyatakan bahwa TPU generasi Trilium menunjukkan daya tahan radiasi yang cukup untuk misi selama lima tahun di orbit.

Google berencana untuk meluncurkan satelit prototipe pada awal 2027 bersama dengan Planet.

Jika tahap ini berhasil, perusahaan menargetkan pembangunan pusat data berbasis orbit dapat dimulai pada pertengahan tahun 2030, seiring dengan penurunan biaya pengiriman ke luar angkasa.

 


Inovasi Terkini

Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). (Image by Freepik)

Google terus menghadirkan inovasi terkini dalam layanan pencariannya, yang akan menjadikan pengalaman pencarian lebih personal bagi setiap pengguna.

Perusahaan ini telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan mode kecerdasan buatan (AI) di Google Search, yang dirancang untuk memanfaatkan data pengguna dari berbagai layanan Google.

Dikutip dari Bleeping Computer, Senin (3/11/2025), langkah ini bertujuan untuk membuat hasil pencarian dan respons AI lebih relevan serta sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Hal ini dimungkinkan berkat penerapan model bahasa besar (Large Language Model/LLM). Dalam sebuah podcast baru-baru ini, Robby Stein, VP Google Search, menyatakan perusahaan sedang mempertimbangkan opsi bagi Mode AI untuk mengakses data dari layanan penting seperti Gmail dan Google Drive.

“Kami mengumumkan di I/O sebuah kesempatan bagi pengguna di masa mendatang untuk dapat memilih pengalaman dengan personalisasi yang ditingkatkan. Kami ingin orang-orang dapat membantu Google dan membantu layanan mengetahui lebih banyak tentang pengguna sehingga layanan dapat lebih bermanfaat,” ungkap Stein.

 


Lebih Cerdas

Dengan fitur ini, Mode AI yang akan datang dapat menarik informasi spesifik dari kotak masuk, dokumen, dan aplikasi Google lainnya untuk memberikan respons yang lebih relevan kepada penggunanya.

Mode AI ini akan beroperasi dengan lebih cerdas, mampu merencanakan perjalanan, membuat jadwal, serta memberikan ide dan referensi untuk liburan.

Data yang digunakan berasal dari informasi penerbangan atau pemesanan yang terdapat di Gmail, data penting dari Google Calendar, hingga perjalanan dan lokasi yang tersimpan di Google Drive.

Meskipun rencana ini mungkin menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi pengguna, Google menjamin bahwa pengalaman personalisasi ini bersifat sukarela. Pengguna harus secara eksplisit memberikan izin kepada Mode AI untuk mengakses data pribadi mereka. 

Berita Terkait