Toyota, Honda, dan Suzuki Alihkan Fokus ke India, Imbas Pasar China yang Makin Sulit

Beberapa pabrikan mobil Jepang kini meningkatkan investasi di India, setelah merasakan tekanan yang semakin besar di pasar China.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 13 November 2025, 16:20 WIB
Toyota Hilux menunjukkan wajah barunya melalui teaser resmi (Autoevolution/Toyota Motor Thailand)

Bola.com, Jakarta - Beberapa perusahaan otomotif dari Jepang membuat langkah baru. Mereka saat ini meningkatkan investasi di India, seiring dengan meningkatnya tantangan di pasar China.

Di antara perusahaan-perusahaan tersebut, Toyota Motor Corporation, Honda Motor Co., Ltd., dan Suzuki Motor Corporation dilaporkan sedang memindahkan investasi signifikan dari China untuk menjadikan India sebagai pusat produksi kendaraan listrik global.

Advertisement

Menurut informasi yang disampaikan oleh bignewsnetwork, ketiga perusahaan tersebut berencana menginvestasikan lebih dari US$ 11 miliar atau sekitar Rp176 triliun dalam pembangunan pabrik baru, pengembangan program kendaraan listrik, serta infrastruktur ekspor di India.

Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk mendiversifikasi rantai pasokan dan mengurangi ketergantungan pada pasar China yang sedang mengalami penurunan, serta memanfaatkan pertumbuhan ekonomi India dan berbagai insentif produksi lokal yang ditawarkan oleh pemerintah setempat.

 


Alternatif yang Menjanjikan

PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi memperkenalkan e:N1 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Julie Boote, seorang analis otomotif dari Pelham Smithers Associates, menyatakan India merupakan alternatif yang menjanjikan untuk menggantikan pasar China.

"Untuk saat ini, pihak Jepang menganggap India sebagai pasar yang jauh lebih baik karena mereka tidak perlu berhadapan dengan para pesaing dari China," ungkap Julie.

Di sisi lain, salah satu faktor utama yang mendorong pergeseran ini adalah persaingan harga yang ketat di China, yang menyebabkan margin keuntungan semakin menyusut. Sementara itu, di India, adanya pembatasan impor kendaraan listrik dari China memberikan peluang besar bagi produsen Jepang.

Di India, Toyota berencana untuk meningkatkan kapasitas pabrik di wilayah selatan hingga mencapai 100.000 unit per tahun, serta merencanakan pembangunan pabrik baru di Maharashtra sekitar tahun 2030.

Dengan proyek ini, Toyota menargetkan kapasitas produksi di India dapat mencapai satu juta kendaraan per tahun dan meraih pangsa pasar sebesar 10 persen pada akhir dekade ini.

 

 

 


Peningkatan Investasi yang Signifikan di India

Mobil Listrik konsep Suzuki Vision e-Sky. (Liputan6.com/Septian Pamungkas)

Menurut data yang ada, investasi Jepang dalam sektor transportasi di India mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu lebih dari tujuh kali lipat sejak 2021. Pada 2024, total investasi tersebut diperkirakan mencapai sekitar US$ 2 miliar, yang setara dengan Rp32 triliun.

Di sisi lain, investasi China di sektor yang sama mengalami penurunan drastis hingga 83 persen dalam periode yang sama. Ini menunjukkan pergeseran minat investor di kawasan tersebut.

Bagi Honda, India dipandang sebagai salah satu pasar utama yang menjanjikan, seiring dengan Amerika Serikat dan Jepang. CEO Honda, Toshihiro Mibe, menyatakan bahwa India akan menjadi basis produksi kendaraan listrik seri Zero yang akan diekspor ke Asia mulai 2027.

Selain itu, Suzuki melalui afiliasinya di India, Maruti Suzuki India Limited, memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan produksi dari 2,5 juta menjadi 4 juta unit mobil per tahun. Dengan demikian, India diharapkan dapat menjadi pusat produksi global bagi perusahaan-perusahaan otomotif.